I Kinda Came to Another World, but Where’s the Way Home? Chapter 12

Arc 2
Chapter 12 – Kitsune yang Tidak Bisa Membaca Suasana

Penerjemah : Zen Quarta
Editor : –
Sumber English : Kuma Otou

Untuk saat ini, Kitsune yang telah selesai melakukan pendaftaran memutuskan untuk mendapatkan beberapa pekerjaan. Dia masih memiliki banyak waktu, itulah mengapa bagi Kitsune saat ini, dia hanya ingin medapatkan beberapa pekerjaan sepele, sesuatu yang cukup mudah dilakukan olehnya. Guna mendapatkan cukup uang untuk membayar sewa kamarnya hari ini.

Hanya ada 1 prosedur untuk menerima sebuah pekerjaan, kau hanya perlu memilih pekerjaan yang cocok di papan pengumuman dan membawanya ke resepsionis. Lalu resepsionis seperti Mia yang dia temui sebelumnya akan melakukan prosedur pengakuan pekerjaan. Pekerjaan itu kemudian akan diberikan batas waktu penyelesaian, dan untuk pekerjaan yang pada dasarnya untuk menolong orang atau pekerjaan tingkat H pada dasarnya adalah sebuah pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam beberapa hari, itulah mengapa perintah ini diberikan batas waktu selama 1 atau 2 hari saja.

Kitsune dan Finia berdiri didepan papan pekerjaan.

“Jadi, pekerjaan seperti apa yang akan kita lakukan untuk pertama kalinya?”

“Hmm… bagaimana dengan yang satu ini?”

Menjawab pertanyaan Kitsune, Finia menunjuk pada sebuah perintah pekerjaan tertentu. Kitsune melihat hal itu lebih dekat:

<Pekerjaan peringkat H>

Klien: Miria Airin
Bayaran: 1 koin perak
Rincian Pekerjaan: Menemukan Peliharaan yang hilang.
Batas Waktu: 2 hari

“Aku tidak bisa membaca tulisan itu…”

“Ah! Begitu!”

“Finia dapat membacanya?”

“Bisa! Aku mengerti bahasa yang digunakan Kitsune-san dan bahasa yang digunakan didunia ini! Aku adalah Finia sang ahli bahasa!”

“Lalu, pekerjaan seperti apa ini?”

“Ehmmmmm…..”

Kitsune mendengar rincian pekerjaan itu dari Finia dan merasa itu bukanlah pekerjaan yang buruk. Mencari peliharaan tidak akan membahayakan dirinya dan juga itu hanya membutuhkan 2 hari, jadi dia pikir pekerjaan itu cukup bagus. Dan jika dia memperoleh hadiah 1 koin silver itu, maka dia akan mendapatkan biaya pendaftarannya kembali.

“Mia-chan! Aku akan mengambil pekerjaan ini!”

“Mengapa kau datang kepadaku? Kau harusnya datang kesebelah sana, tolong pergi kesebelah sana!”

“Tolong, lakukan pekerjaanmu dengan benar.”

“….Sigh… ok… aku juha akan menggambarkan lokasi klien untukmu.”

“Oh ok, … ya, terimakasih.”

Saat Kitsune membawa perintah pekerjaan itu kepada Mia, dia mendorongnya ke resepsionis yang lain dengan wajah masam, tapi setelah mendengar perkataan Kitsune, dia tidak memiliki pilihan lain selain memproses pekerjaan Kitsune.

Ketika Mia menangani perintah pekerjaan milik Kitsune dan menggambar lokasi klien, Kitsune mulai melakukan percakapan sepele dengan Mia ‘berpikir tentang hal itu….’

“Ngomong-ngomong Mia-chan, apa yang harus kulakukan agar di promosikan menjadi peringkat F dari peringkat H?”

“Untuk itu… untuk dipromosikan ke peringkat F cukup mudah. Di guild ini ada seorang [Ketua Guild]. Ketua itu akan melakukan pelatihan secara berkala dan kamu dapat dipromosikan ke peringkat F jika kamu memiliki kemampuan yang cukup. OK ini dia peta milikmu.”

Kitsune mendengarkan Mia dan menerima peta itu sambil mengangguk.

Lalu dia berpikir, jika pengakuan itu dilakukan selama pelatihan, maka tanpa menghadiri pelatihan itu, dia akan selalu berada di peringkat H. Bagi Kitsune ini adalah sebuah sistem yang bagus.

“Karena setiap orang ingin mendapatkan peringkat F dengan cepat, maka bagi mereka yang percaya dengan kemampuannya, mereka akan segera mendaftar di pelatihan itu. Di masa lalu, ada juga orang-orang yang diterima kedalam peringkat F hanya dengan memiliki semangat konfrontasi*.”

*TN: Mungkin maksudnya adalah ada orang yang pada dasarnya menantang bertarung 1 lawan 1 agar di akui.

“Begitu….”

“Apakah Kitsune-sama juga akan mendaftar ke pelatihan itu?”

“Tidak, aku tidak akan bergabung… karena aku lemah.”

“Begitu…. Maka semoga beruntung dengan pekerjaanmu.”

Kitsune membalikkan punggungnya setelah mendengar perkataan Mia. Dan sambil melihat peta, dia pergi melalui pintu depan Guild.

***

Mia Tigris, sang resepsionis melihat sosok Kitsune meninggalkan Guild sambil mendesah.

Sesuai dengan keputusan hati Kitsune, Mia adalah seorang tokoh yang populer. Hanya dengan memandang rambut pirang dan kulit putih dan halus miliknya, dan sikapnya yang menwan bagi lawan jenis, pada dasarnya, Mia memiliki kepribadian yang baik, dia juga merupakan karakter yang bagus, pada dasarnya dia tidak memiliki kekurangan sedikitpun.

Ketika Kitsune bertemu dengan Mia untuk pertama kalinya, dia jelas tidak menyadari bahwa, Mia adalah wanita yang populer diantara para petualang. Ada banyak orang yang mencoba berkencan dengannya. Bahkan dimasa lalu ada juga ada banyak bangsawan yang melamarnya, tapi dia menolak mereka semua dan hal itu menjadi legenda sejak saat itu.

Dan dengan demikian, pendapat pria tentang daya tarik yang dia miliki bukanlah hal yang aneh lagi.

Itulah mengapa, Kitsune yang datang langsung ke arahnya tanpa memperdulikan resepsionis yang lain membuat Mia berpikir bahwa dia sama dengan pria lain yang mencoba mendapatkannya.

Tapi sebaliknya, perkataan pertama yang keluar dari mulut Kitsune adalah,

“Oppai Besar”

Dialah yang terburuk. Mia memikirkan kemungkinan bahwa Kitsune akan datang kearahnya dan mengatakan kata-kata pujian, dan membuatnya sama dengan semua pria lainnya, tapi saat Mia mendengar perkataan Kitsune dia merasa kesal dan meminta Kitsune untuk pulang dengan sopan.

Tapi, diskusi yang dia lakukan dengan Kitsune setelah itu membuat Mia merasa bahwa ada sedikit perbedaan pada Kitsune, bahwa dia datang tanpa memiliki niat tersembunyi.

Memang benar, bahwa ketika Kitsune melihat Dadanya dan mengatakan ‘pelecehan seksual’ dengan memanggilnya Oppai besar, dan Mia berpikir bahwa dia adalah seorang pria yang kasar, tapi dia tidak merasaan sedikitpun niat buruk dari perkataannya. Itu seperti… Kitsune mengatakan hal itu karena dia memiliki dada yang besar, dan kelihatannya tidak ada maksud lain dibalik perkataannya.

Baik atau buruk, untuk Kitsune, perkataan yang dia ucapkan tidak mengandung pujian, dan bahkan tidak memiliki perasaan ‘suka’ kepada Mia. Oleh karena itu, Mia merasakan hubungan anah dengan Kitsune.

Jika dia ingat kembali, Kitsune benar-benar seorang pemula.

Tanpa mengatakan bahwa hewan magis dan petualang memiliki pringakat dan itu adalah hal yang bagus, apa yang akan terjadi jika seekor mazoku peringkat A menyerang dimana petualang tidak mengetahui bahwa hewan magis memiliki peringkat. Bagi Mia itu adalah hal yang aneh bahwa Kitsune mendengar tentang hal itu namun dia tidak menanyainya tentang hal itu. Dia tidak terlihat memiliki pengalaman apapun menghadapi mazoku peringkat A, karena itu adalah seekor lawan yang menyebabkan bencana.

“Yo Mia, siapa anak baru itu?”

Saat berpikir tentang Kitsune, tiba-tiba seorang petualanh datang kearahnya. Meletakkan lengannya diatas meja, dan melihat dadanya saat dia mulai berbicara.

Mia berpikir bahwa orang ini benar-benar berbeda dengan Kitsune, dan mulai melayaninya dengann profesional sebagai resepsionis.

“Itu adalah orang yang mendaftar menjadi seorang petualang.”

“Oo.. lagi-lagi Mia menarik perhatian dari laki-laki lain ya… ya… betapa beruntungnya menjadi seorang wanita cantik.”

“…. Tidak terlalu… bukan seperti itu. Lalu, apakah ada yang bisa saya bantu?”

“Hoo benar-benar dingin… apa yang bisa kamu bantu untukku?? Ini bukanlah sebuah bantuan yang penting… jadi bagaimana dengan hari ini? Bisakah kita mencari sesuatu untuk dimakan setelah kamu selesai bekerja?”

“Saya minta maaf karena saya tidak bisa…. Karena ada beberaoa hal yang harus saya kerjakan setelahnya.”

Orang itu adalah petualang peringkat E yang bernama Geo Grease. Dia adalah sampah yang hanya memiliki ketertarikan pada wanita dan sake, dan tentu saja, dada. Dia mengambil banyak pekerjaan penaklukan hewan magis di guild ini, dan bagus dalam hal itu meskipun dia selalu mengatakan bahwa kemampuannya belum cukup. Dia sering kali bersifat tirani dan sombong terhadap orang-orang yang berada disekitarnya.

Akhir-akhir ini, kelihatannya dia sedang mengejar Mia, dan mengunjunginya setiap hari.

“Aaa… aku tidak mengatakan seperti itu? Tidak apa-apa… hanya sebentar saja.”

“Saya menolak… bukankah saya telah mengatakannya?”

“Hehehe, jangan menganggap hal ini sebagai sesuatu yang buruk, ok??… hanya makan sebentar…”

Bagi Mia yang selalu menjawab dengan profesional. Geno adalah orang yang sangat gigih. Sambil merasa kesal, Mia menyusun dokumen miliknya. Menggunakan pena untuk menulis sesuatu, jadi dia tidak harus menatap Geno.

Tetapi menyadari penolakan Mia yang sangat jelas, tiba-tiba Geno mengulurkan tangan kasarnya untuk memegang tangan Mia.

“Ayolah itu menyenangkan… ayo kita pergi?”

“!?”

Dengan suara yang bahkan lebih rendah dari sebelumnya, Geno memegang tangan Mia. Itu sama dengan yang dilakukan Kitsune sebelumnya, tapi kali ini perbedaannya adalah Geno menggunakan kekuatannya untuk menahannya tanpa sedikitpun niat untuk membiarkannya pergi.

Mia secara tidak sadar melihat kearah Geno karena hal itu. Saat dia mengangkat kepalanya, apa yang dapat dia lihat adalah senyum vulgar milik Geno. Dan meskipun dia menarik tangannya yang sedang dipegang, ada perbedaan kekuatan yang jelas diantara mereka. Dia sama sekali tidak bisa pergi.

“Ok? Ayo pergi?”

Dari nada suaranya, tidak itu bukan sebuah jawaban.

Mia menundukan pandangannya sambil mengertakkan giginya saat mendengar perkataan Geno. Baginya, Geno tidak akan pernah melepaskan tangannya kecuali dia setuju untuk pergi bersamanya.

Para petualang lain yang melihat hal itu tetap diam karena Geno adalah seorang petualang peringkat E. Para resepsionis yang lain juga terliht ketakutan. Mereka bahkan tidak mencoba untuk menolong.

“Un….”

Didalamm setuasi seperti ini, Mia hanya bisa berpikir untuk menerima permintaan Geno. Itu adalah cara terbaik baginya, Menskipun dia meragukan apakah Geno akan menepati janjinya untuk melepaskan tangannya dan membiarkannya pergi, hal itu membuat Mia gelisah. Mia berpikir bahwa jika dia entah bagaimana meggeliatkan tangannya dia mungkin dapat melepskan diri, tapi dia tidak dapat melakukan hal itu.

Dan kemudian,

“Mia-chaaaaaaan, aku sama sekali tidak bisa memahami peta ini?!!”

Didepannya Kitsune yang baru saja pergi, kambali lagi. Selain itu ada suasana tegang yang tercipta disekitar Geno. Dia kelihatannya tidak menyukai hal ini.

Jika dilihat, Kitsune membawa kertas dengan peta yang baru saja Mia gambar. Diatas kertas itu ada sesuatu yang tidak jelas apakah itu peta, atau coret-coretan anak kecil. Para petualang dan resepsionis yang lain berpikir “ah… lagi….”.

Mia adalah orang yang sangat bodoh dalam menggambar peta. Setiap petualang baru akan tertarik dengan penampilannya, tapi juga akan mengembalikan peta yang dia gambar. Dan mereka mengerahui bahwa Mia benar-benar bodoh ketika menggambar sesuatu. Bagi guild ini, itu adalah hal yang biasa.

Tapi masalahnya sekarang bukanlah hal itu. Geno yang merasa Kitsune melewati batas hanya dengan mencampuri urusannya membuatnya merasa kesal. Dia menatap Kitsune yang mendekat.

“Apa….? Ada apa dengann suasana disini…. Terasa menegangkan?”

“Kitsune-san, lihat itu! Menggoda! Mia sedang menggoda seseorang!”

“Apa….? Dengan pria itu? Dengan wajah seperti itu?”

Beberapa petualang yang mendengar perkataan Kitsune tertawa sangat keras. Jika kau melihatnya dengan cermat, para petualang yang lain juga mengguncang bahu mereka saat menahan hal itu. Mereka yang terlihat sedang tertawa hanya bisa menundukkan kepala mereka.

Ekpresi Mia menunjukan bahwa dia berpikir Kitsune bodoh dan matanya terlihat berputar.

“Tapi meski begitu, bukankah dia terlihat sedang kesulitan? Maka kita harus menolongnya untuk meningkatkan poin pertemanan kita!”

“Hah? Tidak mau… bukankah pria itu terlihat sangat kuat..? Aku akan kalah hanya dengan satu pukulan kau tahu….”

“Tapi bahkan tidak masalah jika kau kalah kan… hal yang terpenting adalah kau menolongnya, kan?!”

Kitsune tampak tidak antusias dengan perkataan Finia, dan tentu saja perkataan Finia terdengar oleh para petualang lain yang ada disekitar mereka. Bahkan Mia mendengar hal itu. Mia juga memiliki pikiran yang sama, bahwa Kitsune akan berakhir dengan kegagalan, dan Kitsune sama sekali tidak bisa membaca suasana.

Kitsune yang merasa bahwa itu merepotkan mulai berjalan keluar dan dia bertemu pandang dengan Mia. Wajah Mia mengatakan bahwa dia ingin Kitsune menolongnya sebisa mungkin, tapi Kitsune mengalihkan pandangannya tanpa rasa malu.

 “Aaaa…. Kitsune-san! Mengapa kau melakukan hal itu!!! Kau seharusnya mengangguk!!”

“Sepertinya hidungku sedikit meler… Apakah kau punya beberapa kertas?”

“Bukan ITUUUUU!!!!”

Dia benar-benar tidak bisa membaca suasana. Dan karena hidungnya benar-benar meler dia mecoba mencari tisu, tapi dia secara tak sadar menggunakan kertas yang ada ditangannya yang merupakan peta yang digambar oleh Mia.

“Kitsune-san adalah yang terburuk!! Peta yang telah digambar untukmu dengan sungguh-sungguh telah kau jadikan sebagai tisu?? Apakah itu adalah hal yang biasa kau lakukan?”

“Oh, begitukah…”

“Lalu sebagai permohonan maaf, pergi dan tolong Mia-chan! Cepat! Shooo”

“Kupikir ini dan itu adalah hal yang berbeda dari yang kita bicarakan.”

“Jika kau menolong Mia-chan. Kau dapat memegang dadanya semau-mu, kan?”

“Yosh! Ok… dada besar itu adalah milikku.”

“Berikan dia sebuah pukulann keras! Tolong pererat hubungan itu!”

Kelihatannya Kitsune dann Finia telah memutuskan untuk membantu Mia.

Tapi, Mia merasa bahwa mereka terlalu ceroboh. Kitsune hanyalah seorang pemula yang baru saja mendaftar dan hanya seorang petualang peringkat H. Tidak mungkin dia bisa melawan Geno, seorang petualang peringkat E dengan kemampuan yang bagus. Itu adalah sesuatu yang tidak mungkin baginya.

Sejujurnya, jika bisa Mia berharap hal ini akan berkhir hanya dengan Kitsune yang dipermainkan oleh Geno, dan hanya dirinyalah yang menjadi korban.

Meskipun dia mengatakan beberapa pelecehan seksual kepadanya, tetapi Mia hanya tidak bisa memaafkan dirinya sendiri jika orang lain terluka hanya untuk menolongnya… Mia hanyalah seseorang yang sangat baik.

“Kit, Kitsune-sama ini tidak apa-apa… saya benar-benar baik-baik saja.”

“Benarkah? Finia-chan… Mia berkata bahwa dia baik-baik saja.”

“Hah? …… maka itu tidak ada artinya ya.”

“Yap.”

Mia mengatakan hal itu kepada Kitsune yang datang untuk menolongnya. Dia merasa kecewa dengan betepa mudahnya Kitsune menyerah.

——— TIDAK BISAKAH KAU MENYADARINYA!!!!!

Hati para petualang bersatu untuk sesaat.

“Ah, maaf… bisakah aku meminta peta untuk peerjaan ini?”

“Ah… oh ok… baiklah.”

Kitsune meminta kepada meja resepsionis disampingnya, dan resepsionis itu mulai menggambar peta itu.

Entah bagaimana situasi berubah menjadi rumit, para petualang didalam guild itu bahkan tidak bergerak. Tampaknya ini lah yang ada didalam benak semua orang, kecuali Kitsune dan Finia.

———….. apa-apaan situasi ini….

Kemudian setelah Kitsune menerima peta itu, dia pergi menuju pintu keluar Guild… ketika tiba-tiba Geno berkata dengan keras.

“Hahahahahaha! Ada apa dengan pria ini…. Bukankah dia pengecut! Sebagai seorang petulang, bukankah kau akan melawanku? Hahahahahah!!!!”

Perkataan yang keluar darinya adalah ejekan untuk Kitsune. Tidak ada seorangpun yang menghentikan provokasi dan tertwaaan itu. Tidak, tidak ada sama sekali.

“Oioi, pengecut itu… apakah yang kau maksud adalah diriku?”

Semua orang terkejut karena Kitsune tersenyum dan memotong perkataan Geno.

Kitsune berbalik dan menatap Geno, dengan aura menakutkan tapi bukan bearti terlihat lemah. Hal itu membuat Geno merasa tidak nyaman terhadap Kitsune.

“Aku sedang mencari peliharaan yang hilang saat ini… Senpai, akan menolongku sebagai petualang senior, ok.”

“Ha…?”

Meskipun dia memancarkan aura yang menakutkan, tetapi perkataan yang keluar dari mulutnya benar-benar diluar dugaan. Itu adalah kata kunci yang lemah. Mencari hewan peliharaan, meminta bantuan. Tidak peduli bagaimanapun, pekerjaan seperti itu tidak memerlukan bantuan. Hal itu membuat Geno kebingungan.

“Lalu… oji-san… berapa umurmu?”

“Ha?? 32 tahun… ada masalah dengan hal itu??”

“Dengan umur segitu kau masih menggoda wanita, bukankah anda hanyalah seorang hentai, oji-san?”

“Haa…?”

“Bagaimana mengatakannya… pertama-tama, anda tidak cocok dengan Mia-chan. Kamu harusnya mengetahui batasanmu… dari penampilan …umur… dan anda masih saja menggoda?? Bukankah aku mengatakan hal yang benar? Apakah anda memahaminya?
Jika anda benar-benar menyukai hal itu maka mungkin saja ada lubang di kepalamu. Sejujurnya seberapa besar rasa percaya diri yang anda miliki? Bahkan jika aku memiliki kemampuan yang hebat, kupikir, aku tidak ingin menjadi orang dewasa sepertimu… sejak awal, pemikiran bahwa anda bisa berkencan dengan Mia adalah sebuah keajaiban, kan? Apa yang membuat anda marasa memiliki kesempatan? Bahkan walaupun kecil…. Jika anda pikir anda dapat berpacaran dengannya… anda lebih baik membuang pemikiran itu…”

Kitsune mengatakan hal itu sesukanya. Kau dapat melihat wajah Geno memarah setiap kali dia mendengar perkataan itu… dia hampir meledak karena marah. Ingin menebas… oh bukan… ingin ‘menyerang’.

Petualang disekitar mereka menyadari keadaan Geno tapi Kitsune masih tampak banyak bicara dan sangat tenang, seperti patung budha… tidak takut sedikitpun.

“Dengan kata lain… apa yang ingin kau katakan adalah…”

“Yah…”

“Masih membicarakan diriku.”

“A—-maaf. Aku tidak bermaksud begitu.”

Geno berteriak, memotong perkataan Kitsune. Dia melepaskan tangan Mia dan berjalan kearah Kitsune. Wajahnya berwarna merah, arterinya tampak menonjol diwajahnya, yang kelihatannya dia ingin memberi Kitsune sebuah ‘serangan’.

Tampaknya Kitsune menyadari bahwa Geno kehilangan kendali. Dengan gelisah dia menyetuh pipinya sambil berkeringat dingin.

“Eh… ah… itu… jika anda melihat itu dari dekat…. Anda sangat tampan tahu… ya… jadiii…”

“JANGAN BERCANDA DENGANKU.”

“—-buggggg!?”

Geno berjalan kearah Kitsune dan meluncurkan sebuah pukulan keras kepadanya. Tentu saja dengan perbedaan pengalaman, Kitsune yang hampir tidak memiliki pengalaman tidak dapat menghindari pukulan itu. Pukulan itu mendarat tepat diwajahnya dan Kitsune terlempar kebelakang.

Disaat bersamaan dengan sebuah teriakan, tubuh Kitsune terlempar menabrak meja dan kursi yang ada dibelakangnya. Dia terbang menuju tembok, dan terjatuh dibawahnya.

“AAAAA!! Apa-apaan dengan hal ini! Cih… cukup… aku kehilangan keinginanku.”

Lalu, mungkin karena memukul Kitsune, hati Geno merasa lebih baik, meskipun dia masih terlihat marah tapi dia terlihat kembali tenang. Tapi dengan itu, kelihatannya dia juga kehilangan keinginannya untuk mengajak Mia, dan meninggalkan Guild begitu saja.

Semua orang yang berada didalam Guild merasa lega. Mereka lega karena Kitsune menjadi korban, dan Geno telah meninggalkan Guild.

“Aaa Finia-chan… dengan ini, akankah hubunganku dengan Mia benar-benar meningkat?”

Setelah itu, Kitsune yang sebelumnya terjatuh dan bahkan tidak bisa berkedip mulai berdiri dan sambil meminta bantuan, dia berbicara dengan Finia. Tentu saja semua orang melihat kearahnya.

“Tenang saja!!! Dengan ini kau dapat memegang kedua dada besar itu sebanyak yang kau mau, kan!!!”

“Benarkah? Akankah Mia benar-benar mengijinkanku melakukan hal itu?”

“Mungkin!”

“Lalu kenapa kita tidak mencoba bertanya kepadannya… Mia-cha~nn~ tolong biarkan aku menyentuh Oppai-mu!”

Kitsune berbicara dengan keras tentang menyentuh dadanya sambil berjalan kearahnya dari jarak yang cukup jauh. Sambil dia melakukan hal itu, apa yang ada dihadapannya adalah tatapan dingin milik Mia.

Mia-chan berpikir apa yang harus dia lakukan untuk menanggapi pernyataan Kitsune. Maskipun dia berhasil selamat dari Geno berkat Kitsune, dia masih memikirkan bagaimana dan apa yang dapat dia lakukan untuk berterimakasih kepadanya. Sejujurnya, dia tidak ingin mengijinkan Kitsune menyentuh dadanya sebagai rasa terimakasih. Ada banyak hal yang mengaduk-aduk pikiran Mia.

“Mia-chan??”

“Ee~to… sebenarnya anda tidak boleh…ta..tapi… setidaknya aku ingin mengucapkan terimakasih.”

“Tidak bisa ya… o baik…. Finia-chan, haruskah kita memohon?”

“Jika itu hanya dadaku, kau bisa menyentuhnya!”

“Maaf, aku hanya menginginkan dadanya… menyentuh milikmu itu agak terlalu…”

“Hah….!?”

Setelah mendengar penolakan Mia, Kitsune membuat ekspresi kecewa. Kemudian Finia medekat dan menempelkan dadanya kepada Kitsune. Melihat hal itu, Kitsune melihat Finia dengan serius.

Dengan kata lain dia tidak memiliki niat menyetuh dadanya dan tidak akan mendapatkann kepuasan dari hal itu. Meskipun dia bisa melakukan hal itu, tapi kemudian dia akan merasa seperti sampah.

Setelah itu, Kitsune kembali meninggalkan guild, sambil menurunkan bahu mereka. Mia yang melihat punggung Kitsune kemudian menariknya, tapi tidak ada suara yang keluar dari mulutnya.

Mengapa dia memegangnya…. Mia sendiri juga tidak paham…. Dan juga, ketertarikannya kepada Kitsune menjadi semakin besar sejak pertama kali mereka bertemu.

PREV | Table of Content | NEXT

5 Comments Add yours

  1. david says:

    Mia mengatakan hal itu kepada Kitsune yang datang untuk menolongnya. Dia merasa kecewa dengan betepa mudahnya Kitsune menyerah.

    ——— TIDAK BISAKAH KAU MENYADARINYA!!!!!

    (Kitsune baka…perasaan di bumi kg ky gtu kitsune wataknya pengoda, klo intimidasi biasa.

    Like

  2. dickytomat says:

    Kitsune bodoh, mana mngkin mia ngizinin,
    Mungkin jika dia bisa mengalahkan geno ,mia bkal ngizinin

    Like

    1. Zen Quarta says:

      Menurutku Kitsune cuma bercanda :v

      Like

Leave a comment