Infinite Dendrogram Volume 1 chapter 5

Chapter 05 – <Gravestone Labyrinth>

Penerjemah: Zen Quarta
Editor: –
Sumber English: Hot Cocoa Translations

  • Paladin Ray Starling
    Royal Capital, Altea

 

Setelah melarikan diri dari alun-alun air mancur, kami tiba di jalan utama, sebuah lokasi dimana kamu dapat melihat toko sejauh mata memandang.

“Baiklah, seperti yang kita diskusikan sebelumnya, aku ingin kita menjadi lebih kuat. Cara terbaik yang dapat dilakukan adalah leveling di tempat perburuan disekitar Royal Capital, tapi saat ini kita tidak dapat melakukan hal itu.” (Ray)

“Memang, orang-orang itu masih membunuh pemain lain.” (Nemesis)

Dalam rangka untuk membalas dendam kepada PK bullet dari <Noz Forest>, Aku harus naik level. Namun, selama pada kelompok PK masih bergerak dari balik layar, aku akan segera dibunuh oleh mereka setelah meninggalkan kota.

“Itulah sebabnya kita akan pergi ke tempat perburuan yang diceritakan oleh kakakku, tepat terakhir yang tersisa di Ibukota.” (Ray)

“<Gravestone Labyrinth>, kan?” (Nemesis)

“Ya.” (Ray)

<Gravestone Labyrinth>

Itu adalah satu-satunya tempat perburuan di area ini yang terletak didalam kota. Identitas tempat itu yang sebenarnya adalah dungeon labirin raksasa yang membentang di bawah tanah, wilayah kuburan bawah tanah Royal Capital. Melengkapi apa yang dikatakan kakakku, wiki strategi yang kuperiksa saat aku masih terkena penalti kematian mengatakan beberapa hal tentang <Gravestone Labyrinth>, yaitu:

Pertama – itu adalah sebuah dungeon bawah tanah dimana aspek dan monster yang menghuni tempat itu akan berganti setiap lima lantai.

Kedua – Semakin dalam kami memasuki dungeon itu, monster yang muncul juga akan semakin kuat.

Ketiga – Setelah menuruni puluhan lantai, pemain akan bertemu dengan banyak monster kelas boss, monster yang memiliki lebih kuat dibandingkan dengan 【Demi-Dragwurm】.

Keempat – Sebaliknya, monster yang ada di tingkat atas tergolong lemah, memiliki tingkat kekuatan yang sama dengan monster yang muncul di sekitar Royal Capital.

Kelima – Berdasarkan investigasi yang dilakukan oleh relawan wiki, saat ini mereka telah mengkonfirmasi bahwa ada 45 lantai di dungeon itu.

Poin keempat adalah hal yang paling penting. Jika mereka hanya bergerak di lantai atas <Gravestone Labyrinth>, bahkan seorang pemain pemula seperti kami dapat melakukan leveling disana; selain itu, kita tidak perlu khawatir dengan adanya PK.

“Biasanya, tempat seperti itu akan di serbu oleh para pemula, tapi… kurasa tidak seperti itu.” (Nemesis)

“Ya, hampir tidak ada pemula yang dapat masuk kesana.” (Ray)

“….. Hidup yang berat, huh.” (Nemesis)

“Memang.” (Ray)

Saat kamu mengingat alasan kenapa para pemula tidak dapat memasuki dungeon itu, Nemesis dan aku menghela nafas.

***

Aku memutuskan untuk menaikan level di <Gravestone Labyrinth>. Tapi pertama-tama, aku harus memperoleh item tertentu untuk melakukan hal itu, jadi aku berkeliling untuk mencari toko yang telah dikatakan oleh kakakku; akhirnya, diantara semua toko yang ada di jalan utama, aku berhasil menemukan toko yang dimaksud dan segera memasukinya.

“Selamat datang!” (Penjaga Toko)

Seseorang yang tampaknya adalah penjaga toko sedang duduk di belakang kasir. Karena mereka memakai kerudung, bukan hanya aku tidak dapat membedakan apakah mereka adalah <Master> atau tian, tetapi aku juga tidak bisa mengetahui jenis kelamin yang mereka miliki.

“…… Sepertinya kita masuk ke toko yang mencurigakan, Master.” (Nemesis)

Didalam toko itu terdapat equipment seperti pedang dan armor, item penyembuh, dan terakhir rak dan lemari kaca yang di hiasi oleh banyak aksesoris. Bahkan barang paling murah yang ada di sini memiliki harga lebih dari 10000 lirs. Sebagai toko barang bekas, kelihatannya toko ini menjual barang-barang langka yang di jual oleh para <Master>.

Menurut kakakku, kelihatannya aku perlu membeli item tertentu dari sini supaya aku dapat menjelajahi <Gravestone Labyrinth>.

“Tolong, sebuah 【Izin Penjelajahan <Gravestone Labyrinth>】.” (Ray)

Aku mengatakan nama dari item yang kuinginkan kepada penjaga toko.

Beberapa saat kemudian, mereka mengambilkan item yang diminta—sesuatu yang mirip dengan medali—dari rak yang ada didalam toko. Menampilkan nama 【Izin Penjelajahan <Gravestone Labyrinth>】, kelihatannya item ini sangat di butuhkan untuk masuk kedalam dungeon itu. Selain itu, aku mendengar bahwa benda ini hanya berefek pada orang yang memilikinya.

Satu-satunya cara untuk memperoleh benda ini secara resmi adalah dari random drop yang didapat dari kotak harta milik monster boss, atau melalui hadiah dari sebuah quest dengan tingkat “Kesulitan: Tiga” yang di keluarkan oleh kerajaan secara berkala.

Namun untuk mendapatkannya, kamu tidak perlu mengalahkan monster boss sendiran atau menyelesaikan quest yang bersangkutan, karena mereka sering kali dijual setelah didapatkan, tidak masalah bagi seorang pemain dengan hanya membelinya. Namun, jika seseorang memilih pilihan itu, mereka harus berurusan dengan masalah terbesar….. harga item tersebut.

“Harganya adalah 100.000 lirs, wahai pelanggan.” (Penjaga Toko)

Benar, 【Izin Penjelajahan <Gravestone Labyrinth>】 adalah sebuah item sangat mahal dengan harga mencapai 100.000 lirs di pasaran.

Tingkat atas dari <Gravestone Labyrinth> memang dapat di gunakan sebagai tempat leveling bagi para pemula. Tapi uang permulaan yang di miliki para pemula hanya 5000 lirs—tidak mungkin mereka bisa mendapatkan item semahal itu. Hasilnya, meskipun dungeon itu memiliki tempat leveling yang cocok untuk para pemula, dungeon itu tidak akan pernah dapat di gunakan sebagai tempat leveling oleh mereka. Mengingat bahwa aku juga merupakan seorang pemula, hal seperti itu biasanya juga tidak mungkin bisa ku capai, tapi…..

“ini dia.” (Ray)

“Terima kasih~” (Penjaga Toko)

Aku dapat membayar harga 100.000 lirs itu. Yah, kamu tahu, aku masih memiliki sisa 200.000 lirs setelah menjual 【Full Body Armor】, sebuah item yang di jatuhkan oleh 【Demi-Dragwurm】. Aku takut jika jumlah sebesar ini akan jatuh secara acak pada saat insiden PK itu, tapi untungnya aku tidak kehilangan jumlah yang besar. Berkat itu, aku dapat memperoleh 【Izin】ku.

“Kelabang itu, bahkan setelah mati dia masih dapat berguna dengan cara yang berbeda.” (Nemesis)

“…. Setuju.” (Ray)

Seperti bagaimana monster itu membantuku mencapai persyaratan untuk mengambil job 【Paladin】 dan menyiapkan dana yang dibutuhkan untuk membeli item ini. Jika aku tidak mengalahkannya, aku tidak akan bisa melakukan banyak hal. Aku benar-benar sangat berterimakasih kepadanya—tapi bukan sampai pada titik aku menyesal telah membunuhnya, karena monster itu telah menyerang Miliane dan hampir membunuhku. Sejak awal, hanya dengan memikirkan berapa banyak uang yang telah hilang karena aksesoris yang hancur itu…… Aku harus berterimakasih kepada kakakku.

Lain kali, aku akan mengunjunginya di dunia nyata dan membawakan beberapa souvenir. Aku telah pindah ke Tokyo tapi tempat tinggalku yang asli juga tidak terlalu jauh dari sana.

“Yah, bagaimanapun, aku telah selesai melakukan persiapan.” (Ray)

Aku telah memperoleh 【Izin Penjelajahan <Gravestone Labyrinth>. Dompetku mungkin kesakitan karena hal itu, tapi sekarang aku dapat melakukan leveling.

“Tapi, 100.000 lirs, huh?….. Memiliki uang benar-benar membawa perbedaan.” (Nemesis)

“Kamu tahu, uang sangat di perlukan untuk hidup di peradaban.” (Ray)

“Memang. Ah, ini sudah hampir waktunya makan malam. Saya ingin makan untuk menggantikan tiga hari yang telah terlewat.” (Nemesis)

“…… Dompetku baru saja menjadi lebih tipis, jadi mari kita mencoba untuk berhemat.” (Ray)

***

Benar saja, Nemesis melahap makanan dalam jumlah yang menakutkan selama makam malam.
Meskipun demikian, setelah itu kami akhirnya sampai di wilayah kuburan.

Seperti yang diharapkan, alih-alih memiliki nisan bergaya jepang, kuburan disini sepenuhnya bergaya barat. Batu nisan yang tak terhitung jumlahnya berjajar di sekitar tempat ini, nama-nama almarhum serta tanggal kelahiran dan kematiannya terukir di masing-masing nisan.

Lalu, aku memasuki kuburan itu dan mulai berjalan menuju pintu masuk dungeon.

“…….. Whoa.” (Ray)

Berada di kuburan asing bergaya barat—dan terlebih lagi dimalam hari—terasa cukup menakutkan.

Ah, oh sial.

Memikirkan hal seperti itu hanya akan membuat Nemesis mengejek….ku?

“Nemesis?” (Ray)

“……………” (Nemesis)

Dia tidak menunjukkan reaksi.

Wajahnya benar-benar datar—atau lebih tepatnya, dia tampaknya berusaha keras untuk menghapus perasaan yang saat ini dia rasakan dari wajahnya. Hm, sejak kami melakukan pertarungan pertama sampai kembalinya aku setelah penalti, aku penasaran apakah dia menguatkan dirinya karena hal itu.

“Nemesis.” (Ray)

“…….Ada-apa?” (Nemesis)

Nemesis menggerakkan mulutnya dengan canggung seperti boneka tua, seakan-akan itu akan mengeluarkan suara berderit.

“….. nah, tidak ada apa-apa.” (Ray)

“Be, begitu.” (Nemesis)

….. Menguatkan dirinya? Dia terlihat seperti sangat gugup saat ini……

Aku baru saja kembali kedalam game, jadi mungkin aku harus lebih memperhatikan Nemesis hari ini. Tapi tetap saja, kuburan ini benar-benar menakutkan. Yah, tentu saja tempat ini menakutkan—ini adalah kuburan sialan yang hampir tidak memiliki pencahayaan di malam hari.

Benar, jangan lupa bahwa ini adalah <Infinite Dendrogram>, dimana monster ada dimana-mana. Zombie dapat muncul dari bawah batu nisan di sana dan, sambil menghamburkan dagingnya sendiri, mereka akan datang merayap ke arahku secara bergerombol. Perkembangan horor seperti itu sangat mungkin terjadi di sini.

Ah, berbicara tentang horor, ada hal yang kudengar dari kenalanku, Y-san. Beberapa waktu yang lalu, dia memilii tugas yang harus segera di selesaikan dan melewati Kuburan Asing Yokohama di tengah malam.

“Ini sangat gelap, dan sangat menakutkan”, dia memikirkan hal itu sambil berjalan, den segera setelahnya dia mendengar suara “Hoon, Hoon” yang mirip dengan siulan yang datang dari suatu tempat.

“Eh?” adalah hal pertama yang muncul didalam pikiraan Y-san.

Kenapa?

“Kau tahu, suara itu tidak datang dari laut, tapi benar-benar datang ‘dari kuburan’”.

Meskipun ada alarm yang berdering di kepalanya dengan bunyi “Apa itu, menakutkan….”. Y-san masih sangat ingin memeriksa asal suara itu.

Ketika dia mulai berjalan kesana untuk memeriksanya, dia menyadari sesuatu.

Apa yang kamu temukan?

“Sebenarnya itu bukan suara ‘Hoon, Hoon’. Saat aku mendengarkannya dengan lebih jelas, itu mirip dengan suara angin yang melewati celah dari sesuatu yang lembut, seperti ‘Bwuu, Bwuu.’”.

Seakan di tarik oleh suara itu, Y-san mendekati sumber suara itu dengan perlahan.

Dan kemudian…..

“HENTIKAN HAL ITU!!!!!!!!!!!!” (Nemesis)

“Uwhooooa!?” (Ray)

Jantungku hampir melompat keluar dari mulutku saat Nemesis tiba-tiba berteriak.

Apa yang terjadi padanya?

“Hentikan itu….? Tapi apa? Sejak awal, dengan siapa kamu berbicara?” (Ray)

“AKU. MENGATAKAN. ITU. KEPADA. ANDA! Bisakah anda berhenti memikirkan cerita horor yang dibuat-buat seperti itu!?” (Nemesis)

Aahh, itu benar. Semua pikiranku ditransmisikan kepadanya.

“Tapi ini bukan cerita yang dibuat-buat, Y-san mengatakan kepadaku bahwa hal itu benar-benar terjadi padanya.” (Ray)

“Maka itu jauh lebih buruuuuk!!! Kenapa anda mengingat hal itu dengan nada naratif seperti ituuuuu!!!?” (Nemesis)

Dia sangat marah.

Apakah aku melakukan sesuatu yang buruk kepadanya?

Hm?

Tapi dia marah kepadaku karena aku mengingat sebuah cerita menyeramkan, dengan kata lain……

“Apakah…. Kamu takut dengan hantu dan sejenisnya?” (Ray)

“…………” (Nemesis)

Nemesis segera terdiam dan memalingkan wajahnya.

Aku mengenai sasaran.

Dia berbicara dengan nada aneh, rakus, suka menatap rendah orang lain dan takut pada hantu. Meskipun aku telah memperdalam ikatan dengan partnerku, kelihatannya aku masih belum benar-benar memahami sifat Nemesis.

“Lalu, jika kamu takut, bukankah akan lebih baik jika kamu berubah?” (Ray)

“…… Baiklah.” (Nemesis)

Dia menggenggam tanganku dan segera berubah ke bentuk pedang panjang. Aku merasakan bahwa, entah bagaimana, sebuah aura lega tercipta di sekelilingnya. Seperti yang diduga, mengubah bentuk juga mempengaruhi kekuatan pikirannya, kurasa?

Bagaimanapun, aku mungkin telah mengatakan hal seperti itu, tapi sambil berjalan di kuburan di malam hari dan membawa sebuah pedang panjang menggunakan satu tangan, aku terlihat sangat mencurigakan. Yah, mau bagaimana lagi. Aku hanya harus mencapai pintu masuk sebelum dituduh telah melakukan suatu kejahatan.

***

Setelah berjalan sekitar 10 menit, aku sekarang sudah sampai di depan pintu masuk <Gravestone Labyrinth>. Wilayah kuburan ini cukup luas, kamu tahu? Yah, karena labyrinth-nya benar-benar berada di bawah tanah, aku percaya bahwa itu adalah hal yang wajar. Juga, karena kami saat ini berada di depan dungeon, tidak ada seorangpun yang menegurku meskipun aku membawa sebuah senjata.

Pintu masuk <Gravestone Labyrinth> adalah sebuah gerbang kuat yang terbuat dari batu. Kebetulan, sepertinya tidak ada satupun monster yang pernah meloloskan diri dari dalam dungeon ke dunia luar.

Seorang prajurit berdiri dengan tegap di sisi gerbang. Aku mungkin harus menunjukkan 【Izin】ku; sebelum aku datang kesini, aku telah menuliskan namaku dengan benar di atasnya. Dengan melakukan hal itu, 【Izin】 ini sekarang dapat digunakan untuk mengizinkanku memasuki dungeon—dan sudah terikat untuk penggunaan pribadiku: karena itu, item ini sudah tidak dapat dijual lagi, tapi itu tidak masalah.

“Apakah anda adalah seorang <Master> yang ingin menjelajahi <Gravestone Labyrinth>? Untuk melakukan hal itu, kami mengharuskan anda memiliki 【Izin Penjelajahan Gravestone Labyrinth】.” (Prajurit)

Aku mencari barang itu menggunakan tangan kiriku dan, ketika aku hendak mengambil izin itu……

“Ya ampun? Anda adalah seorang 【Paladin-sama】, kan? Kalau begitu jangan khawatir, silahkan masuk.” (Prajurit)

Penjaga itu mengatakan hal itu dan menyingkir dari depan gerbang, tanpa sedikitpun melirik izin yang kumiliki.

………… Huh?

“…… Bagaimana dengan 【Izin Penjelajahan Gravestone Labyrinth】nya?” (Ray)

“Seorang 【Paladin-sama】 tidak membutuhkan hal itu.” (Prajurit)

…………………………. Seriusan?

『Kita baru saja menyia-nyiakan… 100.000 lirs.』 (Nemesis)

“Aarghh….” (Ray)

Aku jatuh berlutut di kuburan. Lutut yang bahkan tidak menekuk setelah aku mengalami penalti kematian…… saat ini akhirnya menyerah.

Kejutan itu terlalu besar bagiku.

Sungguh, itu hanya terlalu mengejutkan bagiku. Sekitar tiga puluh kali lebih mengejutkan dari pada saat aku sedang memainkan sebuah game retro tertentu, ketika pedang besi yang telah kubeli, setelah mengumpulkan uang mati-matian, muncul dari dalam kotak harta karun beberapa saat kemudian.

Mengubahnya ke mata uang jepang, itu berarti aku baru saja kehilangan 1 juta yen…..

Jika saja kakak beruangku mengatakan hal ini kepadaku…. Tidak, dia mungkin juga tidak mengetahui hal ini karena dia bukanlah seorang 【Paladin】.

“A-apakah anda baik-baik saja?” (Prajurit)

Melihatku yang sedang berlutut di tanah karena terkejut, prajurit itu bertanya kepadaku dengan khawatir.

『Saya paham bahwa anda terkejut, tapi bahkan jika anda tetap berlutut disini, tidak akan ada apapun yang berubah.』 (Nemesis)

“…… Itu, benar.” (Ray)

Aku kemudian berdiri.

Semangatlah! Aku akan menantang dungeon ini dengan tujuan untuk mengembalikan kerugianku!

“Jadi, tidak masalah jika aku langsung masuk, kan?” (Ray)

“Y-ya. Tolong berhati-hatilah.”  (Prajurit)

Saat prajurit itu merapalkan beberapa mantra, gerbang itu terbuka, sisi lain dari gerbang itu cukup jelas—didalamnya hampir tidak ada sedikitpun cahaya—tapi aku masih dapat melihat tangga batu yang menuju ke bawah tanah.

“Ayo pergi.” (Ray)

『Baiklah.』 (Nemesis)

Beberapa detik kemudian, kami menginjakkan kaki menuju kedalam <Gravestone Labyrinth>.

PREV | Table of Content | NEXT


Jika kalian menemukan kesalahan pengetikan atau kesalahan penerjemahan jangan ragu untuk memberikan komentar di bawah postingan ini atau di FP Facebook.

4 Comments Add yours

  1. Anonymous says:

    boleh nyaranin gk, min?
    .kta kamu ganti jadi kau

    Like

    1. Zen Quarta says:

      Kata “kau” terkesan lebih kasar jadi aku lebih suka menggunakannya pada saat seseorang berbicara dengan orang yang dia anggap lebih rendah atau orang yang sudah sangat akrab…

      Liked by 1 person

Leave a comment