Genjitsushugisha no Oukokukaizouki Arc 4 Chapter 4 D

Arc 4
Chapter 4 – Friedonia Self Defense Force (FDF) D

Penerjemah : Zen Quarta
Editor : –
Sumber English :
Yukkuri

“He-hei! Ada orang yang jatuh!” (Castor)

Castir berteriak dengan kebingungan… Bagi mereka yang ‘tidak tau’, itu adalah reaksi yang wajar.

“Mereka akan baik-baik saja. Tolong lihat itu.” (Souma)

Saat aku mengatakan hal itu, sebuah parasut berbentuk lingkaran mengembang dari punggung orang-orang yang jatuh itu secara hampir bersamaan. Mungkin, mereka telah melakukan hal ini berkali-kali. Kelompok Hal membuka parasut mereka tanpa terlihat panik. Ketika dilihat dari darat, mereka tampak seperti pertunjukkan kembang api. Meskipun… jika parasut itu menghilang seperti kembang api, Hal dan yang lain akan nyungsep ke bawah. Saat dia melihat bahwa para prajurit yang jatuh itu mulai melambat, Castor tertegun.

“Apa… Apa itu?” (Castor)

“Apakah yang kau maksud adalah perlengkapannya? Atau prajuritnya?” (Souma)

“… Keduannya.” (Castor)

“Perlengkapan itu disebut parasut. Saat dikeluarkan, benda itu akan mengurangi kecepatan jatuh sehingga kita bisa mendarat dengan aman. Itu adalah sesuatu yang dibuat setelah aku menjelaskan [hal semacam ini] kepada Departemen 2P (Penelitian & Pengembangan). Sementara untuk prajuritnya… Mereka adalah Flying Dragon-dropped paratrooper, atau disingkat Dratrooper.” (Souma)

“Dratrooper?” (Castor)

“Itu adalah cabang pasukan dimana para prajurit akan dijatuhkan dari langit untuk melakukan serangan kejutan kepada musuh, untuk menyebabkan kekacauan di garis belakang musuh, atau untuk mengamankan posisi. Meskipun, sebenarnya ini adalah jenis cabang militer yang pertama kali dibentuk dengan menggunakan pesawat, tetapi dunia ini memiliki wyvern, jadi aku memutuskan bahwa sudah ada kerangka yang sesuai untuk mengembangkan dan membentuknya.” (Souma)

Ketika aku memikirkan apakah aku bisa mengenalkan organisasi militer dari duniaku ke dunia ini, hal pertama yang melintas di benakku adalah menggunakan paratrooper. Para prajurit ini, khususnya Fallschirmjager di Jerman, telah dipekerjakan sejak Perang Dunia 2. Fungsi utama mereka sama seperti yang sudah kusebutkan: serangan kejutan, kekacauan, dan mengamankan posisi. Para anggotanya sering terdiri dari pria macho, aku bisa menyebut bahwa anggota Pasukan Udara Pertama Jepang terdiri dari orang-orang yang seperti berasal dari dalam novel dan ada banyak rumor tentang mereka (contohnya: Mereka dapat memotong kawat 2mm dengan tangan kosong).

Awalnya, perlengkapan milik pasukan udara dijatuhkan di dalam kontainer, jadi sepertinya jika mereka jatuh di posisi yang jauh dari kontainer tersebut, mereka harus berakhir melawan musuh dengan hanya menggunakan pistol. Karena dunia ini adalah dunia pedang dan sihir, jika mereka bisa membawa senjata yang merupakan keahlian mereka, maka mereka dapat segera masuk ke medan pertempuran. Dalam kasus Hal, selama dia memiliki sebuah tombak, maka dia dapat melakukan Musou[1] pada musuh-musuh yang ada di sekitar posisi pendaratannya. Parasut itu sendiri dapat diperkuat menggunakan sihir pendukung. Jadi dari sudut pandang ini, cabang pasukan ini cocok dengan dunia ini. Namun, Castor memiringkan kepalanya.

“Meskipun mereka dijatuhkan dari wyvern, kenapa mereka disebut Dratrooper?” (Castor)

“I-Itu terdengar lebih bagus, kan?! Dratrooper terdengar jauh lebih keren daripada Wyvtrooper.” (Souma)

“… Ah, itu benar.” (Castor)

Yah, terdengar keren adalah hal yang penting. Karena mereka juga bisa dijatuhkan dari naga asli.

“Kesampingkan hal itu… Ada juga tujuan lain dari pembentukan Dratrooper ini.” (Souma)

“? Masih ada hal lainnya?” (Castor)

“Kau akan paham saat kau melihatnya… Kaede-chan?” (Souma)

“Baik nanodesu.” (Kaede)

Saat aku memberikan tanda, Kaede mengangkat tangan kanannya dan balista anti-udara yang terletak ditengah lingkaran ganda yang digambar menggunakan kapur segera menembakkan anak panahnya. Anak panah, yang telah diperkuat menggunakan sihir untuk meningkatkan jangkauan dan akurasinya, terbang ke arah Hal dan yang lain. Untuk jaga-jaga, ujung anak panah itu tidak bebentuk tajam, melainkan berbentuk seperti bola yang terbungkus kain. Namun, dengan momentum pada kecepatan seperti itu, jika mereka terkena anak panah itu, tetap saja mereka akan kesakitan.

002

“S’s sialan, oraaaaaaaaaaaaaaa!!” (Halberd)

Kemudian, Hal mengeluarkan raungan yang tidak dapat dipahami, saat dia mulai menebas anak panah yang terbang ke arahnya menggunakan tombak yang ada di tangannya. Para prajurit lain juga memotong anak panah itu menggunakan pedang mereka, menahannya menggunakan perisai besar, atau menangkisnya menggunakan buckler. Segera setelah mereka mendekati daratan, Hal menyelimuti tombak yang ada di tangannya dengan api… atau tidak. Dia langsung melemparkan tombak itu ke arah ballista anti-udara.

Blam!

Tombak itu menembus ballista anti-udara itu. Jika Hal menyelimuti tombaknya menggunakan api, ballista anti-udara yang tertembus itu akan benar-benar hancur. Dengan kata lain… Ini adalah akhir dari latihan.

“Bagus.” (Souma)

Dengan aba-abaku, ballista anti-udara itu berhenti. Di dalam lingkaran ganda, Hal dan Dratrooper yang lain mendarat satu per satu. Aku memberikan penjelasan kepada Castor yang mengamati pemandangan itu.

“Ini adalah tujuan lainnya, untuk bertindak sebagai penghancur ballista anti-udara.” (Souma)

Ballista anti-udara dikembangkan untuk melawan pasukan udara yang kuar, seperti Ksatria Wyvern, Griffon, dan Ksatria Naga. Tembakan anak panah berulang-kali yang jangkauan dan akurasinya telah meningkat tajam karena sihir pendukung adalah musuh alami bagi unit pasukan udara seperti Ksatria Wyvern. Karena hal ini, pasukan udara tidak bisa langsung melakukan bombardir pada sebuah kota. Jika pasukan udara ingin melakukan bombardir pada sebuah kota, maka mereka terlebih dahulu harus menghancurkan ballista anti-udara yang terpasang di atas benteng.

Untuk melakukan hal ini, dibutuhkan pengepungan dengan menggunakan pasukan atau unit darat lainnya. Hanya setelah pasukan telah mengambil alih benteng atau menghancurkan ballista anti-udara menggunakan senjata pengepungan, maka pasukan udara akhirnya mampu melakukan bombardir akhir pada kota tersebut… Namun, jika sebuah kota jatuh dalam situasi dimana mereka dapat di bombardir, pihak bertahan sudah berada dalam posisi ‘skak mat’, jadi mereka akan segera menyerah jika serangan udara sudah mungkin dilakukan. Oleh karenanya dalam sebuah pertempuran pengepungan, sebagian besar tugas pasukan udara adalah untuk mengalahkan pasukan udara musuh agar mereka tidak dapat menyerang pasukan darat.

Lalu, aku memikirkan hal ini. Jika ada cara yang lebih sederhana untuk menyerang ballista anti-udara, bukankah kami bisa lebih cepat mengerahkan unit pasukan udara dan kemudian segera mengakhiri pertempuran?

“Jadi itulah alasan kenapa aku membentuk Flying Dragon-dropped paratrooper ini. Aku yakin bahwa kau dapat memahaminya hanya dengan melihat performa yang ditunjukkan Hal, bahwa prajurit elite dapat menebas anak panah yang terbang ke arah mereka. Sambil bertahan dari hujan anak panah, mereka semakin merendah ke arah ballista anti-udara dan menghancurkan benda itu.” (Souma)

Cih… Jangan mengatakannya seolah-olah itu adalah hal yang mudah…” (Halberd)

Hal yang menunjukkan wajah lelah, bergabung dengan kami sambil terengah-engah. Sepertinya latihan ini sangat sulit, dan meskipun kami masih berada di bulan kedua, dia benar-benar bermandikan keringat. Dia sudah melepaskan parasutnya, dan mungkin karena merasa panas, dia hanya mengenakan tank top.

“Geez, aku sudah puas berkali-kali dijatuhkan dari langit.” (Halberd)

“Kurang lebih, kami telah mempertimbangkan keselamatanmu, kau tau. Jika saja parasut itu tidak mau terbuka saat mencapai ketinggian fatal, Ksatria Wyvern akan menangkapmu.” (Souma)

“Bukan itu masalahnya! Jatuh dari langit itu menakutkan gila! Suara angin bahkan sampai meraung di telingaku! Itu juga ngebut gila!” (Halberd)

“Yap. Aku sudah pasti tidak ingin melakukan hal itu.” (Souma)

Woi!?” (Halberd)

Aku dan Hal bercanda seperti itu dan kemudian Castor bertanya kepadaku.

“Tapi, untuk menjatuhkan Dratrooper, kita sebelumnya perlu menerobos pasukan udara musuh, kan? Jika Ksatria Wyvern juga membawa Dratrooper, maka bukankah mereka tidak akan bisa bertarung dengan baik?” (Castor)

… Seperti yang diharapkan dari Marsekal Angkatan Udara. Itu adalah pertanyaan yang bagus.

“Itulah sebabnya kami memperkuat kemampuan terbang para wyvern menggunakan [Susumu-kun Mark V—Mini]… Yah, karena saat ini kami masih belum bisa memproduksinya secara massal, kami baru berada pada tahap dimana kami memprioritaskan peluncuran mereka terlebih dahulu. Bagaimanapun, ini adalah sebuah reformasi besar, karena anggota Dratrooper berasal dari Angkatan Darat dan Ksatria Wyvern berasal dari Angkatan Udara. Ini adalah sesuatu yang hanya dapat dilakukan karena penyatuan mereka ke dalam FDF.” (Souma)

“Be-begitu… Aku paham…” (Castor)

Castor mengangguk dengan kagum. Lalu tiba-tiba, dia melihat ke arah formasi terbang milik para Ksatria Naga dan berbisik dengan nada kesepian.

“Akhir-akhir ini… Aku tidak menyesal telah bergabung dengan Angkatan Laut…” (Castor)

“Castor?” (Souma)

Huft… Di saat bersamaan, itu membuatku kecewa pada diriku yang dulu, yang telah melawanmu hanya karena harga diri yang tak berharga.” (Castor)

“… Aku tidak pernah menyangka akan mendengar perkataan seperti itu darimu.” (Souma)

“Yah, itu hanyalah gumaman dari seorang pecundang, jadi abaikan saja itu.” (Castor)

“… Begitukah.” (Souma)

Kalau dipikir-pikir itu adalah sebuah percakapan yang aneh. Bagaimanapun, aku sedang menatap langit di samping mantan musuhku. Excel melihat percakapan kami sambil tersenyum kecut.

***

“Baiklah kalau begitu, mari kita periksa bawah tanah.” (Souma)

“Bawah tanah?” (Castor)

Kami berpisah dengan Hal dan Kaede dan kembali berjalan ke arah lapangan. Untuk menjawab pertanyaan Castor, aku menunjuk ke arah gunung batu sebesar bukit, yang bahkan dapat kami lihat dari sini.

“Gunung batu itu. Seharusnya dekat dari sini. Baiklah, bisakah kita mulai bergerak?” (Souma)

Ketika kami mencapai kaki gunung batu itu, Ksatria Naga, yang baru saja selesai latihan, mendarat di sana. Di kaki gunung batu itu, terdapat sebuah gua besar yang bahkan dapat dilewati oleh seekor rhinosaurus raksasa. Para wyvern memasuki gua itu. Saat dia melihat pemandangan itu, Castor bertanya kepadaku.

“Apakah tempat ini adalah kandang untuk para wyvern itu?” (Castor)

“Ya… pengamatan yang bagus.” (Souma)

“Wyvern biasanya membangun sarang mereka di gua pegunungan batu seperti ini. Bahkan di Istana Naga Merah, kami juga membangun fasilitas seperti ini, karena wyvern bisa lebih tenang berada di tempat seperti itu dibandingkan dengan kandang buatan manusia.” (Castor)

Begitu. Dia benar-benar memahami wilayah pekerjaannya.

“Sama seperti yang kau katakan. Gua ini terhubung dengan tingkat paling bawah, dimana terdapat lebih dari 100 gua kecil di sana, yang merupakan tempat istirahat bagi para wyvern. Tapi saat ini kami hanya memiliki 20 wyvern atau lebih.” (Souma)

“Seratus!? Itu 10% dari keseluruhan pasukan yang kumiliki saat masih menjadi Marsekal! Apakah kita benar-benar perlu mengerahkan jumlah sebanyak itu di pulau ini! Apakah ini adalah sebuah garis depan!?” (Castor)

“Tenang, tenang, kau terlalu memikirkannya.” (Souma)

Sambil menenangkan Castor, kami memasuki gua itu. Saat kami masuk, terdapat bau seperti yang terdapat di peternakan (atau lebih tepatnya kebun binatang). Kurang lebih, aku sudah membuat ventilasi di sini, tapi aku tidak bisa melakukan apa-apa pada bau ini.

“Jadi inilah yang ingin Raja tunjukkan kepada kami, sebuah sarang wyvern?” (Castor)

Mungkin akibat rasa frustrasi yang terkumpul karena ada banyak hal yang disembunyikan darinya, Castor bertanya dengan kesal.

“Tidak, itu jauh lebih ke bawah. Ayo, masuk kemari.” (Souma)

Tepat di depan kami terdapat sebuah pintu buatan yang tidak cocok dengan interior gua yang ada di sini. Terdapat sesuatu seperti gagang di kedua sisi pintu itu dan terdapat prajurit penjaga yang ditempatkan di masing-masing gagang itu. Sisi lain dari pintu itu adalah sebuah ruang persegi kecil.

Ano, Yang Mulia… bukankah ruangan ini agak kecil?” (Juna)

Juna bertanya dengan tanda tanya di atas kepalanya. Ah, ini adalah pertama kalinya Juna-san mengalami ‘hal ini’. Aku menyukai reaksinya.

“Masuklah, semuanya. Naik ke sini.” (Souma)

“Naik ke sini? Apakah ini adalah sebuah kendaraan?” (Castor)

“Jangan banyak tanya. Kalau begitu, tolong, lantai paling bawah.” (Souma)

Aku berkata kepada kedua penjaga dan kemudian mereka memberi hormat “”Baik, Yang Mulia!””. Setelah mereka memastikan bahwa semua orang telah masuk ke dalam ruang kecil ini, kedua penjaga itu berteriak ke arah pipa suara [Lantai atas, ok] dan [Lantai bawah, ok], setelah itu mereka memutar kedua gagang yang ada di samping pintu. Setelah itu, ruang kecil itu mulai turun ke bawah dengan cepat.

Kya!!” (Juna)

Karena perasaan terjatuh yang tiba-tiba itu (meskipun sangat kecil), Juna-san kehilangan keseimbangan jadi aku memeluknya di tanganku. Perasaan lembut itu terasa agak nyaman.

“M-Maafkan saya, Yang Mulia.” (Juna)

Juna-san meminta maaf sambil tersipu.

“Tidak masalah, tapi apakah kau baik-baik saja?” (Souma)

“Y-ya, saya baik-baik saja… Tetapi apakah ruangan kecil ini turun ke bawah?” (Juna)

“Ya. Ada gagang di samping pintu tadi, kan? Kau bisa menggunakan gagang itu untuk menaikan atau menurunkan ruangan kecil ini.” (Souma)

Kalian mungkin sudah menyadarinya, tapi ruangan ini adalah sebuah elevator manual yang sangat sederhana. Pendesain nya adalah Ginya Maxwell. Aku tidak terlalu memahami prinsipnya (karena aku lemah di bidang fisika), tetapi dengan banyak katrol dan memasangkan penyeimbang di sisi yang berlawanan, mereka dapat menaikan dan menurunkan elevator ini hanya dengan cara memutar gagangnya seperti sebuah sepeda.

Aku diberitahu bahwa Ginya ingin memasang hal ini di dungeon tempat kerjanya. Namun, mengingat bahwa Ginya sang anak rumahan tidak pernah pergi keluar (bahkan jika kita mengabaikan kesulitan untuk menaiki tangga), dia tidak membangunnya dan mengabaikan rencana ini begitu saja. Lalu, karena dia menyimpan barang-barangnya dengan berantakan seperti itu, aku mengirimkan Pasukan Perapi Rancangan. Tentu saja, pemimpin dari pasukan itu adalah Ludwin. Kemudian mereka menemukan rancangan ini, jadi aku mencoba untuk memasangnya di tempat ini sebagai sebuah percobaan.

Karena mesin ini bertenaga manusia, kecepatannya tidak terlalu besar dan para penjaga harus memutar gagangnya. Namun, karena mereka bergantian setiap jam-nya, seharusnya itu tidak terlalu melelahkan. Untuk saat ini, hanya ada tiga buah pintu keluar dari elevator ini, [Di dekat pintu masuk gua], [Tingkat Paling Bawah], dan [Tingkat Paling Atas] sehingga hanya diperlukan enam prajurit untuk memutar gagang dan menggerakkan elevator ini. (Awalnya, aku berpikir bahwa jika penumpang mengirimkan pesan melalui pipa suara, maka dua orang saja sudah cukup. Namun, karena mereka akan bingung jika terdapat banyak perintah, maka jadilah sistem enam orang seperti saat ini, dimana penumpang memberikan perintah kepada prajurit penjaga yang kemudian akan menyalurkan perintah itu….)

Ada beberapa elevator seperti ini yang terpasang ditempat ini (hanya elevator yang berada di gunung batu yang memiliki tiga lantai). Aku juga berencana untuk memasangnya di Istana Kerajaan dan tempat-tempat lain di masa depan. Karena melelahkan jika harus bepergian di dalam Istana Kerajaan yang luas hanya dengan menaiki atau menuruni tangga,… Saat dia mendengarkan penjelasanku, Juna-san menghela nafas penuh simpati.

“… Saya merasa bahwa sekarang saya paham mengapa Liscia-sama kadang-kadang menunjukkan ekspresi kelelahan seperti itu.” (Juna)

“Kenapa Liscia melakukan hal itu!?” (Souma)

“Saya paham bahwa ini adalah hal yang menakjubkan, tapi jika hal yang berada di luar imajinasi saya terus muncul satu demi satu, pemahaman saya tidak akan bisa mengikutinya.” (Juna)

“… Kau tidak perlu memikirkannya terlalu dalam, kan? Orang-orang yang ada disini juga hanya berpikir, ‘Sungguh hal yang praktis’, kau tau?” (Souma)

“Kami tidak dapat melakukan hal itu.” (Juna)

Juna-san mengatakan hal itu sambil memeluk tanganku, dan tersenyum lembut.

“Bahkan jika kami merasa lelah… kami tetap ingin memahamimu[2].” (Juna)

“Be-begitu…” (Souma)

Saat kami melakukan percakapan itu, kami tiba dilantai paling bawah.


Catatan Penerjemah

[1] Dinasty Warrior?

[2] Disini Juna menggunakan kata Anata-sama yang biasanya digunakan oleh seorang istri untuk memanggil suaminya

← PREV | Table of ContentsNEXT →


Jika kalian menemukan kesalahan pengetikan atau kesalahan penerjemahan jangan ragu untuk memberikan komentar di bawah postingan ini atau di FP Facebook.

19 Comments Add yours

  1. poncho says:

    Mana nih percakapan excel!!!?

    Like

  2. poncho says:

    Mana nih percakapan excel!!!

    Like

  3. Anonymous says:

    「Siring a King’s heir is a grave matter for the nation. Despite Chamberlain Marx repeatedly urged you to quickly sire an heir, until now you have not laid your hands on Princess, Juna, nor Aisha-dono. So it’s not a wonder that both of them are worried.」 (Excel)
    「W-wait…… that sort of thing will be after marriage……」 (Souma)
    「Then, it is worrisome. Although, you may still full with youthful ardor now, but if after officially becomes spouse you are inept when performing “that”, then it might affect the marital relationship. And then if the discord between the Royal Couple continued, it could lead to a Royal House conflict in the future.」 (Excel)
    Excel sat on the back of the sofa and entangled her arm around my neck. What’s this! It’s like a frog being glared by a snake, my body can’t move!

    udah keluar loh min,,,, gk sabar lihat Souma mw diperkaos sama excel

    Like

  4. Rimuru Tempest says:

    Ditunggu kelanjutannya kak.. 👍

    Sankyu for your translate.. 😙

    Like

  5. rockrimam says:

    “bahkan jika kami merasa lelah…kami tetap ingin memahamimu” (juna)
    Strike to the qolbu…henggggg….

    thks for update min…semoga projectnya lancar, jadi updatenya cepet…

    Like

  6. Z Akhir says:

    Mantab, arigatou zen XD

    Translatetanya mulus seperti biasa.., menunggu next update UwU

    Like

  7. Zzz says:

    Mantap min…
    Lanjutt….

    Like

  8. acang says:

    Ty min lanjutkan. Dan jujur w iri banget ama tu karakter hero soma. Udah punya tunangan 4 perhatian semua lg dan akur2. Dan di ending akhir novel chD ini bikin w merasa bahwa mjd jones lumayan menyakitkan. 🙂

    Like

    1. 立花 滝 (Tachibana Taki) says:

      Makanya cari Pacar yang bisa di Ajak Selingkuh bareng2 :v

      Like

  9. 立花 滝 (Tachibana Taki) says:

    Lol…
    Paratroppers/Airbone Infantry…

    tapi di liat dari cara pemikiran si Hero. bakal banyak aplikasi Militer Modern di terapin di dunia dia saat ini. Bisa Jadi Tank, dll bakal dia buat.

    Like

    1. Fayori Akbar says:

      Kalau Tank kelihatanya ngak deh, soalnya teknologi mesin penggerak belum ada.

      Like

      1. 立花 滝 (Tachibana Taki) says:

        Memang sih kemungkinan belum bakal di terapin dalam waktu dekat. tapi yang paling sudah terlihat ya Pesawat Tempur Versi Naga juga Wyvern plus Robot hasil Ide si Kazuya ma Ginya…

        Like

    2. rockrimam says:

      kalo ad pemikiran lain, itu alat “mark v ato apa lah”, di tempelin d zirah, dan bisa jadi seperti mobilesuit…

      Like

  10. Ali says:

    Sama uy, ditunggu tiap jam

    Like

  11. Makin penasaran aj…
    sip ditunggu lagi nanti kalo udah kluar versi englishnya,,

    Like

  12. wah….. thanks min, lanjut truzz….
    gk rugi ane cek tiap jam

    Like

    1. Zen Quarta says:

      Update terakhir, karena harus nunggu versi english lagi

      Like

      1. 立花 滝 (Tachibana Taki) says:

        Zen, Kalo gak salah Raw Aslinya udah sampai Volumen 5 kan?

        Like

      2. Zen Quarta says:

        Iya, kalo versi Light Novel

        Like

Leave a comment