Genjitsushugisha no Oukokukaizouki Arc 4 Chapter 3 C

Arc 4
Chapter 03 – Inti dari PerIntisan C

Penerjemah : Zen Quarta
Editor : –
Sumber English : Yukkuri

Setelah tiba ke tingkat terendah, aku bisa melihat seluruh penampilan ruangan ini. Sejak tadi, meskipun dinding yang ada disisi ruangan ini mengeluarkan cahaya, bagian tengah dari ruangan ini sangat gelap, jadi aku tidak bisa membayangkan apa yang ada disana. Namun, setelah kami tiba ke tingkat terendah, berkat lantai yang mengeluarkan cahaya samar seperti dindingnya, aku bisa melihat bahwa ruangan ini dipisahkan oleh dinding kain seperti yang biasanya terlihat di tempat pembangunan. Pertama, separuh dari ruangan ini ditempati oleh sebuah tenda besar. Untuk sisanya, separuh dipisahkan oleh layar pemisah, separuhnya lagi berisi objek berbentuk kotak yang ditutupi dengan kain, dan sebuah rumah (dua lantai) yang terbuat dari kayu.

Aku penasaran dengan layar pemisah besar itu, tapi disini ada sebuah rumah kayu yang biasanya kau temukan di hutan berada di sebuah ruangan logam, bagaimana aku harus mengatakannya, itu terlihat seperti lelucon. Mungkin rumah ini adalah kediaman (juga sebuah laboratorium?) milik Keluarga Maxwell, pemilik dungeon ini. Ludwin bergerak maju didepan kami dan mengetuk pintu rumah itu.

“Ginya, ini aku. Aku membawa tamu, jadi tolong buka pintunya.”

Ludwin berteriak, dan kemudian aku mendengar sebuah suara ringan dari dalam rumah.

[Ok, aku akan membukanya~]

Dan kemudian, apa yang keluar dari pintu yang terbuka itu adalah seorang wanita berpakaian putih yang tampaknya berumur 20-an. Meskipun, dia terlihat agak kurus, dia memiliki wajah yang menawan, dan aku percaya bahwa dia akan terlihat cantik jika dia mau merapikan dirinya. Meski begitu, rambut sebahunya yang acak-acakan dan tampak sama sekali tak terawat, merusak itu semua. Mungkin, dia adalah Ginya Maxwell. Bahkan kacamata kecil berbentuk bulat yang menggantung di atas hidungnya benar-benar terlihat seperti milik seorang ilmuwan.

“Yo, Lu-nii. Kau sudah sampai… Siapa orang-orang ini?”

Ginya tersenyum saat menatap Ludwin, tapi saat dia menyadari kami yang berdiri di belakang Ludwin, dia memiringkan kepalanya. Melihat perilakunya, Ludwin segera membungkukkan kepalanya kepadaku.

“S-Sungguh tidak sopan! S-Saya benar-benar minta maaf, Yang Mulia! Ginya! Mereka adalah Yang Mulia Souma dan Tuan Putri Liscia!”

“Ah…… Kau benar. Jika kulihat baik-baik, itu adalah wajah yang sering muncul dalam Siaran Kerajaan~”

Berbeda dengan Ludwin yang panik, Ginya terlihat sama sekali tak terganggu. Kemudian Ginya sedikit mengangkat ujung mantel putihnya seperti sebuah gaun dan melakukan perkenalan.

“Suatu kehormatan bertemu dengan anda, Yang Mulia. Aku adalah Ginya. Ginya Maxwell. Aku menyambut anda ke tempat yang sederhana ini.”

Meskipun dia memberikan hormat kepadaku, itu adalah sebuah sapaan yang sulit dinilai apakah dia benar-benar menghormatiku atau tidak. Meskipun untuk saat ini, aku tidak merasa bahwa dia menolak kami. Itu sedikit ‘tidak sopan’, tapi mungkin, dia sudah melakukan yang terbaik untuk menunjukkan rasa hormatnya. Aku juga memperkenalkan diriku.

“Aku adalah Souma Kazuya, orang yang berperan sebagai Raja Kerajaan Friedonia, ini adalah tunanganku, Liscia.”

“Aku sudah tau. Aku harap Yang Mulia sehat-sehat saja dan aku senang bisa bertemu dengan anda…”

“Oh, kau tidak perlu bersikap begitu formal. Kamilah yang tiba-tiba datang kemari. Pilih saja cara bicara yang paling nyaman untukmu.”

“Benarkah? Kalau begitu, aku akan melakukannya.”

“Gi-Ginya.”

Ludwin panik melihat Ginya, yang segera bersikap santai, tapi aku menghentikannya menggunakan tanganku.

“Aku tidak memikirkannya, hanya ada kita berempat disini.”

“T-Tapi… mengingat tujuan dari kunjungan kali ini…”

“Ah, ‘itu’ sebaiknya dibicarakan nanti. Setelah berbicara dengannya, aku tau bahwa dia bukanlah seseorang yang menciptakan sesuatu yang buruk. Dari pada itu, mungkin, saat ini aku lebih tertarik dengan orangnya sendiri.”

“B-Baik, Yang Mulia…”

Saat Ludwin menjawab hal itu dengan ekspresi sedih, Ginya tertawa, ‘Kukuku’.

“Baiklah, kenapa kita berbicara sambil berdiri, mari masuk kedalam. Karena aku masih bisa menyajikan sesuatu jika itu hanyalah kopi.”

***

Saat kami masuk ke dalam rumah, aku berkumpul di sebuah meja kayu bersama Liscia dan Ludwin, dan kemudian Ginya membawakan kopi untuk kami berempat. Saat Ginya selesai membagikan kopi dan duduk di tempatnya, dia kembali memperkenalkan dirinya.

“Biarkan aku memperkenalkan diri sekali lagi. Aku adalah Ginya Maxwell. Kepala Keluarga Maxwell yang memiliki dungeon ini, seorang peneliti, ilmuwan, dan penemu. Ah, mungkin juga mantan mage di Royal Army. Sebelumnya aku berada di departemen penelitian dan pengembangan senjata, tapi aku membuat banyak kekacauan…”

Ginya memalingkan matanya saat mengatakan hal itu. Kekacauan seperti apa yang telah dia buat sebelumnya?

“Yah, ketika sebuah pertempuran terjadi maka lokasi pertempuran itu akan hancur, kan? Jadi agar lokasi pertempuran itu kembali menjadi hijau, aku membuat anak panah yang berisi bibit-bibit tanaman yang dapat tumbuh dengan cepat.”

“Reboisasi medan pertempuran? Itu adalah ide yang sangat aneh!”

Yah, itu memang sebuah ide yang tidak cocok dengan departemen penelitian dan pengembangan senjata, tapi itu adalah alasan yang terlalu lemah untuk menyebabkan dirinya dikeluarkan. Itulah yang kupikirkan.

“Jadi ya~h, kupikir itu adalah ide yang bagus, untuk menstimulasi pertumbuhan tanaman yang ada di dalamnya, aku memperkuatnya menggunakan sihir support atribut cahaya. Namun, itu berubah menjadi ide yang buruk. Tanaman itu berkembang terlalu cepat. Ahaha, aku tak pernah menyangka bahwa hanya dengan satu tembakan, lapangan pengujian dan sebuah laboratorium akan tenggelam dalam pepohonan.”

“…… Itu adalah sebuah masalah besar pada saat itu. Dalam rangka unutk menekan pertumbuhan tanaman yang terus-menerus, semua orang berusaha memusnahkannya dengan putus asa, bahkan ada pengerahan Penyihir Atribut Api dan Angkatan Darat untuk melakukan hal itu. Setelah tiga hari, kami akhirnya dapat memusnahkan mereka. Jika situasi itu terus berlanjut, mungkin seluruh negara akan tertutupi oleh lautan pepohonan.”

Meskipun Ginya tertawa, Ludwin menunjukkan wajah sangat kelelahan… Yah, kupikir aku paham dengan alasan kenapa dia dikeluarkan dari Departemen penelitian dan pengembangan senjata. Bukankah hal itu sudah bisa dikategorikan sebagai sebuah senjata biologis. Orangnya sendiri, Ginya sama sekali tidak terganggu dengan hal itu dan terus menyeruput kopinya sambil menyilangkan kakinya.

“Nah, aku tidak suka dengan suasana di departemen penelitian dan pengembangan senjata, jadi itu tidak masalah. Setiap dan semua dari mereka mempunyai arah yang sama, Bukankah akan lebih baik jika mereka bisa berpikir dengan lebih bebas?”

“Tidak, kupikir dalam kasus Ginya, itu adalah kebebasan yang berlebihan.”

“Tidak, tidak, aku percaya bahwa hal yang besar lahir dari kebebasan berpikir. Bagaimana aku harus mengatakannya, benar juga, penelitian adalah ledakan!”

“Hal yang dapat meledak itu sangat dilarang!”

Tolong biarkan ledakan itu hanya ada di dalam seni[1]. Ledakan dalam sebuah penelitian, bukankah itu tidak ada bedanya dengan sebuah kecelakaan? Bukan hanya Ludwin tapi Liscia yang ada disebelahku juga menunjukkan ekspresi lelah.

“Aku merasa seperti ada tiga Souma disini.”

“Eh, kalau begitu, menjadi pasangan ku itu hampir setengah kali lebih melelahkan dari pada dengan Ginya?”

“Sejak menjadi tunanganmu, aku terus terpengaruhi… Yah, itu tidak terlalu buruk, sih.”

Pada perkataan terakhir, dia mengatakannya dengan pelang seolah-olah dia malu dengan hal itu. Liscia…

“Sungguh menakjubkan melihat calon pasangan keluarga kerajaan terlihat begitu akrab.”

“Tolong jangan dengan santainya menghancurkan suasana yang manis ini.”

“Aha, … Baiklah, hal yang berkaitan denganku adalah tempat ini. Ngomong-ngomong, Yang Mulia, apakah anda sudah mendengar seperti apa Keluarga Maxwell itu?”

“Ya, aku sudah mendengarnya… Sederhananya, itu adalah sebuah Keluarga yang berjasa karena telah meneliti artefak yang ditemukan di dalam dungeon, kan?”

Saat aku menanyakan hal itu, Ginya mengangguk dengan gembira.

“Itu benar, keluargaku telah mempelajari artefak yang ditemukan di dalam dungeon sejak zaman dulu. Mereka adalah benda yang tidak dapat sama sekali tidak dapat dibuat ulang menggunakan teknologi saat ini, dan tentu saja, mereka ada banyak. Dan saat meneliti mereka dalam waktu lama, ‘hal tertentu’ secara samar telah masuk kedalam pandangan kami.”

“Hal tertentu?”

Kemudian Ginya tertawa dan tersenyum.

“’Prinsip lain di dunia ini’ selain sihir.”

***

Sebuah prinsip yang berbeda dengan sihir? Aku bertanya-tanya tentang apa yang dia maksud dan kemudian,

“Yang Mulia sudah sering menggunakan Orb Siaran Kerajaan, kan?”

Ginya tiba-tiba mengatakan hal itu.

“Apakah Yang Mulia memahami benda macam apa itu?”

“Jika ingatanku benar… Itu adalah artefak kuno yang ditemukan di dalam dungeon, yang berisi mana milik Sylph, sang Roh Angin, dan Undine, sang Roh Air, dan orb itu adalah alat untuk mengirimkan gambar dan suara yang terpantul di dalamnya… atau sesuatu seperti itu?”

“Ya. Bagi orang yang mengetahui Siaran Kerajaan, 99,9% akan menjawab seperti itu. Tapi ada dua kesalahan dalam pemahaman itu.”

“Kesalahan?”

Ginya mengangguk dengan ekspresi serius yang misterius.

“Itu ditemukan di dalam dungeon. Itu benar. Tapi kesalahan pertama adalah bahwa itu berisi mana milik Sylph, sang Roh Angin, dan Undine, sang Roh Air. Mereka mungkin mengatakan hal itu dengan biasa, tapi apakah Yang Mulia pernah melihat Sylph atau Undine?”

“Aku? Tidak, aku belum pernah melihatnya… Tapi sejak awal aku bukanlah orang yang berasal dari dunia ini. Bukankah mereka memang ada di dunia ini?”

“Yah, lalu Tuan Putri, apakah anda pernah melihatnya?”

Liscia yang ditanyai hal itu segera menggelengkan kepalanya.

“A-Aku belum pernah melihat mereka. Roh adalah sesuatu yang berasal dari cerita tentang dunia mistis. Tapi sihir dan mana, yang merupakan sumber sihir, dikatakan adalah hadiah dari dewa dan roh, jadi mereka pasti ada di suatu tempat…”

“Itu tidak bisa menjadi bukti keberadaan mereka.”

Ginya mengangkat bahunya seolah-olah dia sudah menyerah, dan kemudian, dia menatapku dengan tajam.

“Apakah anda menyadarinya, Yang Mulia? Atau tepatnya, karena Yang Mulia bukanlah orang yang berasal dari dunia ini, mungkin: bukankah anda menyadarinya? Karena ada kekuatan misterius di dunia ini yang disebut dengan sihir, sulit bagi orang-orang untuk melihat kebenaran. Saat musim dingin datang, salju akan menumpuk dan es akan menutupi sungai. Saat musim semi datang, semua itu akan mencair karena udara menjadi lebih hangat. Itu adalah hal yang alami, tetapi sihir dapat dengan mudah memutarbalikkan hal itu.”

“……”

“Setiap hal-hal aneh atau misterius dapat dijelaskan karena diakibatkan oleh kekuatan sihir, atau kekuatan roh yang tidak dapat kita lihat. Lalu, selama misteri terbesar, yaitu sihir, tidak dapat dijelaskan, bahkan teori yang tidak masuk akal pun tidak dapat ditolak.”

Ginya menyeruput kopinya dan menghela nafas.

“Kenyataannya adalah seperti ini. Saat mempelajari orb yang ditemukan di dalam dungeon, mereka kebetulan menemukan bahwa jika itu diberikan mana beratribut air atau angin, orb tersebut akan menangkap pemandangan di sekitarnya, dan kemudian memantulkan pemandangan itu ke penerima yang ditemukan disaat bersamaan. Penjelasan tentang mana milik Sylph atau Undine dan sebagainya baru ditambahkan kemudian karena mereka yakin bahwa itu karena berkah dari para roh.”

“Ap-!?”

Jadi maksud Ginya ada kemungkinan bahwa Sylph atau Undine itu tidak ada!? Kupikir karena dunia ini terlihat seperti [Dunia Pedang dan Sihir] seperti yang ada di RPG (meskipun, yah, pedang dan sihir memang ada…), kupikir tidak aneh jika Roh juga ada disini, tapi itu semua Cuma sebuah gagasan?

“L-Lalu, bagaimana dengan hewan suci yang melindungi hutan dimana para Dark Elf tinggal?”

“Ah, jangan khawatir dengan hal itu. Hewan suci itu pasti ada, atau itu memang ada. Aku tidak tau apakah itu masih ada di Hutan Dewa Pelindung, sih.”

“Jadi itu memang ada?”

“Bagaimanapun, Mother Dragon yang merupakan peringkat tertinggi dari hewan suci masih tinggal di Pegunungan Naga Bintang… Un, aku memahami kebingungan Yang Mulia. Memang ada sebuah kalimat ambigu tentang ada dan tidak ada di dunia ini, yang membuatnya semakin sulit untuk melihat kebenaran.”

“……”

Itu sama seperti yang Ginya katakan. Dalam beberapa menit ini, pemahamanku tentang dunia ini telah hilang. Disini adalah sihir, tapi meski begitu masih belum diketahui apakah Roh ada di dunia ini atau tidak, lalu disini terdapat sebuah makhluk seperti hewan suci… aku tidak bisa memahaminya. Jika kami mulai mengumpulkan apa yang ada dan apa yang tidak ada, dan melihatnya secara keseluruhan, aku merasa bahwa kami bisa secara samar melihat keadaan di dunia ini.

Ginya melanjutkan.

“Mari kembali ke topik, kesalahan kedua…… Yah ini mirip seperti yang sudah kukatakan, [Orb itu adalah sebuah alat yang mengirimkan gambar dan suara yang terpantul di dalamnya]. Sama seperti yang sudah ku sebutkan sebelumnya, ‘fungsi penyiaran’ milik orb itu ditemukan secara kebetulan saat mereka memasukkan mana atribut air dan angin ke dalamnya selama penelitian. Dengan kata lain, kita masih belum menggunakan orb itu selain sebagai ‘alat penyiaran’.”

“!? Jadi maksudmu itu bukan ‘hanya’ alat yang mengirimkan gambar dan suara!?”

Contohnya, mari anggap bahwa seseorang di dunia ini menemukan sebuah smartphone, dan kebetulan hanya menemukan fungsi mengambil foto saat mengutak-atiknya. Lalu jika mereka terus menggunakannya hanya untuk mengambil foto, bahkan jika mereka menemukan smartphone lain di kemudian hari, orang-orang yang ada di dunia ini hanya akan berpikir bahwa itu adalah sebuah kamera. Sama seperti kami yang berpikir bahwa Orb Siaran Kerajaan hanya sesuatu seperti kamera TV…

“Jadi… Apa sebenarnya permata itu?”

“Oh, itu sudah sangat jelas.”

Aku bertanya dengan gelisah, dan kemudian Ginya mengatakan sebuah pernyataan yang datar dan jelas.

“Itu adalah apa yang biasanya kami sebut sebagai [Inti Dungeon].”


Catatan Penerjemah

[1] Seni adalah Ledakan! 芸術は爆発だ! Ini bukan mengacu pada Deidara. Ini adalah kalimat terkenal dari Okamoto Tarou, seorang seniman Jepang untuk lukisan dan ukirannya yang abstrak dan inovatif

← PREV | Table of ContentsNEXT →


Jika kalian menemukan kesalahan pengetikan atau kesalahan penerjemahan jangan ragu untuk memberikan komentar di bawah postingan ini atau di FP Facebook.

10 Comments Add yours

  1. RoronoaZoro21 says:

    Deidara 😀
    Seni adalah ledakan…

    Like

  2. sperbu says:

    Bentar2, kayanya si ginya bisa nyiptain senjata pemusnah masal ramah lingkungan

    Bayangin aja klo dia nembak senjata pohon itu berulang x d kerajaan lain bisa musnah dalam 1 hari

    Like

  3. gingga says:

    “…penelitian adalah ledakan!”
    Gak tau kenapa pas kalimat itu beran ke ingat Ama deidara si tukang petasan xp

    Like

  4. tonski46_ says:

    mahluk logika lainnya ..good job ginya (y) sankyu juga min ..

    Like

  5. Gundah says:

    Terimakasih untuk terjemahannya…

    #ArtOfBurst

    Like

  6. Gundah says:

    Terimakasih untuk terjemahannya…

    #ArtOfBurst

    Like

  7. Gundah says:

    Terimakasih untuk terjemahannya…

    #ArtOfBurst

    Like

  8. Gundah says:

    Terimakasih untuk terjemahannya

    #ArtOfBurst

    Like

  9. putraeka01 says:

    Menunggu lagi…
    ~ ̄▽ ̄~

    Like

  10. BlueSky says:

    Seni adalah ledakan, langsung inget Deidara.. 😀😀😀

    Makasih Zen-sama….

    Like

Leave a comment