Stranger’s Handbook Chapter 116

Chapter 116 – Musuh dan Sekutu

Penerjemah : Zen Quarta
Editor : Yuda Jarkasih
Sumber English : Oyasumi Reads

“Yang Mulia, saya sangat minta maaf atas hal ini.”

“Zest….. kamu telah melalui banyak kesulitan.”

Aku bermaksud untuk meminta maaf atas ketidaksopanan Tsubaki, tapi sang Kaisar merasa bersimpati kepadaku.
Kami berdua saling menatap satu sama lain dan menurunkan bahu kami.

Jika yang melakukan hal ini adalah anak kandungku, maka semua akan selesai hanya dengan aku memarahinya.
Namun, beda cerita jika orang yang melakukannya adalah anak kandung sang Kaisar yang di adopsi oleh keluarga lain. Itulah sebabnya aku memukulnya seperti itu.

“Aku menyerahkannya kepada sang Ratu. Jadi bisakah kita kembali berbicara?”

“Mari lakukan itu.”

Sang Ratu memindahkan Tsubaki yang pingsan keruangan lain.
Dia sedang beristirahat saat ini jadi aku agak merasa lega.
Aku meminum sedikit teh manis yang sempurna untuk tubuhku yang kelelahan.
Sebenarnya aku sedang ingin meminum wine, tapi aku menahannya.

 

“Sekarang, Pangeran Mars. Seberapa besar kekuatan dan pengaruh yang dimiliki oleh Perdana Menteri?”

“Ya. High Elf….. singkatnya, apa yang kalian sebut bangsawan disini, sekitar 30 persen. Tapi masalahnya adalah, ada beberapa dari mereka yang sangat berpengaruh.”

Begitu, 30 persen, huh?…. Sisanya sedang diam dan menunggu untuk memilih pihak mana yang akan mereka dukung, huh?

“Apa maksudmu dengan sangat berpengaruh? Dan berapa banyak yang kamu miliki di sisimu?”

Pertanyaanku membuat wajah Pangeran Mars menjadi kaku, tapi dia tetap menjawabnya.

“Ya! Perdana Menteri memiliki peringkat yang tinggi didalam administrasi internal dan satu dari tiga jenderal yang ada didalam militer berada di pihaknya.”

Dia menegakkan punggungnya dan mengatakan hal itu.
Hentikan….. aku tidak membutuhkan otak otot lagi, dan kamu juga tidak perlu merasa begitu gugup.

“Begitu. Dia memiliki kekuatan sebesar itu…. Lalu, bagaimana dengan sisimu?”

“Itu….. untuk saat ini, saya sama sekali tidak punya.”

“Apa? Aku yakin bahwa barusan aku mendengar bahwa kamu mengatakan tidak ada siapapun disisimu sampai saat ini.”

“Yang Mulia, saya pikir saya juga salah dengar.”

“Karena saya harus berpura-pura bodoh dalam rangka untuk menyelamatkan hidup saya, kalian tahu…..”

Aku paham dengan alasannya, tapi tidak memiliki bantuan sama sekali itu adalah hal yang memalukan.
Sang Kaisar juga memegangi dahinya.

“Bagaimana dengan fraksi sang Ratu? Sang Ratu pastinya memiliki pengaruh yang besar, bukan?”

“Seperti yang saya harapkan dari Yang Mulia. Saya mengagumi kebijaksanaan anda.”

Aku secara tak acuh memuji pemikiran Yang Mulia, tapi perkataan pangeran membuatku kehilangan muka.

“Urm, sang Ratu… ibu saya berada di sisi Perdana Menteri…..”

Perkataan pangeran itu terdengar penuh penyesalan, dan Aku bersama Yang Mulia menghela nafas panjang.

 

“Pada akhirnya, Fraksi Perdana Menteri memiliki kekuatan sekitar 50 persen. Tapi, kelihatannya tidak ada banyak orang yang tersisa yang akan setidaknya mendengarkan penjelasan kita atau bahkan bergabung ke sisi kita. Bagaimanapun, mungkin ada banyak orang yang memikirkan kebangkitan ras iblis dengan terlalu serius.”

“Ya. Jika Zest mengatakan hal itu, maka, apakah itu berarti kita memiliki kesempatan menang?”

“Mari asumsikan bahwa pasukan Elf berjumlah sekitar 5000 prajurit. Separuh dari mereka, 2500 prajurit, tidak peduli seberapa kuatnya ras elf…. Mereka tidak memiliki kesempatan untuk melawan saya dan Frontier Count. Selain itu, jika kita menggunakan reputasi saya sebagai seorang pahlawan yang mencapai spiritification….”

“Kita dapat memojokkan mereka secara politik……”

Sang Kaisar menutup matanya dan memikirkan hal itu untuk sesaat, lalu mengatakan keputusannya kepada kami.

“Bagus. Dalam kasus terburuk, kita akan memulai perang, kita akan bergerak dengan tujuan untuk menyelamatkan sang Pangeran. Aku mempercayakan kontak dengan Ras Iblis dan Negara Suci Lilac kepada Zest.”

“Seperti yang anda inginkan. Pertama saya akan menghubungi ras Iblis dan mengonfirmasi hal ini kepada mereka. Mereka pasti memiliki informasi, dan permusuhan dari sisi mereka akan sangat berbahaya. Setelah itu, kita akan merencanakan sebuah upacara pernikahan darurat.”

“Ya. Kita akan melakukan hal itu. Sekarang kita memiliki alasan yang bagus untuk ikut campur dalam urusan negara elf.”

“Saya mengerti.”

“Yang Mulia, ayah mertua, terima kasih.”

Pangeran membungkukkan kepalanya dengan sangat rendah, dan dengan itu, diskusi kami pada dasarnya sudah selesai.
Namun, sang Kaisar memulai topik percakapan baru.

“Ngomong-ngomong, Zest, berapa banyak kekuatan militer yang dapat kamu kerahkan?”

Pada akhirnya anda akan menanyakan hal ini, bukan?
Aku benar-benar tidak ingin menjawabnya.

“500 ksatria hitam, 200 prajurit dari unit maid, 500 petualang, 2000 prajurit sukarelawan dari ras kemonobito. Saya dapat mengerahkan sebanyak itu pada tahap pertama……”

“Sekitar 3000 prajurit!? Bagaimana dengan jumlah maksimal yang dapat kamu kerahkan?”

“3000 ditahap pertama……”

“Jika saya juga mengarahkan pasukan kemonobito yang menjadi cadangan, saya mungkin dapat mengumpulkan 5000 prajurit lagi.”

Kemonobito di wilayahku hidup sebagai para petani biasa.
Tapi, jika keadaan darurat, hampir semua dari mereka akan bersedia untuk menjadi prajurit sukarelawan.

“Dengan itu, kamu dapat memenangkan perang itu sendirian…..”

“7000 kemonobito, para ksatria hitam elite dan unit maid?…. Apa-apaan kekuatan tempur yang dimiliki oleh ayah mertua ini?”

Sang Kaisar dan Pangeran sama-sama menunjukkan ekspresi terkejut diwajah mereka.
Karena suatu alasan, kelihatannya mereka bisa memahami satu sama lain.

“Lihat? Zest itu menakutkan, bukan? Bahkan setelah aku mengganti wilayahnya, tidak ada orang lain yang dapat memerintah sebuah tempat yang penuh dengan kemonobito. Dia terlalu merepotkan.”

“Saya merasa simpati terhadap anda, Yang Mulia. Terlebih lagi, dia berteman dengan Negara Suci Lilac?”

“Jika mereka memperlakukan Zest dengan dingin, bahkan negara itu akan menjadi musuhnya. Dia bisa saja sudah menjadi seorang Kaisar saat ini.”

“Menurut saya…. Juga begitu…..”

Mereka berdua menghela nafas.
Beri aku istirahat!

“Saya tidak berniat untuk berdiri di puncak kekaisaran. Bagaimanapun tangan saya sudah penuh dengan situasi saat ini.”

“Aku sangat bersyukur karena dia memiliki kepribadian yang baik.”

“Memang, dia lebih mirip seperti tangan kanan anda.”

“Ya. Tapi kamu jangan pernah meremehkannya, tahu? Memang benar dia telah puas dengan posisinya saat ini. Namun, jika kamu membuat kesalahan dan membuatnya marah, dia akan memberikan kerusakan besar padamu.”

Sang Kaisar tertawa dan kemudian kembali berbicara.

“Zest, misalkan aku melakukan sesuatu kepada Beatrice, apa yang akan kamu lakukan?”

Hahaha, Kaisar ini suka bercanda.

“Sungguh lelucon yang menarik, Yang Mulia. Tapi…. Jika hal itu menjadi kenyataan, saya akan menghancurkan seluruh Kekaisaran.”

“Lihat? Dia serius akan hal itu, jadi kamu juga harus berhati-hati, Pangeran Mars. Kamu tidak boleh menyentuh Bea…. Ibu mertuamu, ok? Kamu akan musnah jika melakukan hal itu.”

“Saya pasti tidak akan menunjukkan sikap tidak hormat kepada ibu mertua!”

Pangeran Mars menggelengkan kepalanya dengan begitu kuat sampai-sampai lehernya tampak akan terlepas.
Kaki sang Kaisar juga gemetaran.

Yang Mulia, itu hanya main-main, kan? Itu hanya cara untuk memberikan pelajaran kepada Pangeran, kan?
Hmm? Apa aku salah…..?

“Kamu tidak perlu khawatir. Dengan asumsi bahwa kamu tidak menyentuh istrinya, pria ini sangat baik terhadap kerabatnya. Demi dirimu….. atau, lebih baik kukatakan, demi Tsubaki, dia Mau bekerja sama untuk saat ini.”

“Ya. Terima kasih atas nasehat anda.”

Ya. Seperti yang kupikirkan, dia hanya ingin memperingatkan sang Pangeran.
Dia memperingatkan bagaimana cara menanganiku…….
Yah, aku juga percaya bahwa aku akan membunuh pangeran itu jika dia melakukan sesuatu kepada Bea.

Dan dengan itu, sang Kaisar baru saja hendak mengakhiri diskusi.
Namun, dia tidak dapat melakukannya.
Karena pintu ruangan itu terbuka dengan perlahan.

 

“Sayang. Tsubaki tertidur sambil menangis. Apa yang sebenarnya terjadi kepadanya?”

Sang Ratu masuk kedalam ruangan, wajahnya yang biasanya terlihat lembut saat ini memiliki sisi kebijaksanaan.

“Kalau begitu, saya permisi, Yang Mulia.”

“Permisi.”

Kami berdua merasakan bahaya, jadi kami menyapa mereka dengan timing yang luar biasa.
Aku mengabaikan Kaisar yang sepertinya bertanya apakah kami akan meninggalkannya seperti itu.
Dalam rangka untuk menyelamatkan diriku, aku akan mengorbankan sang Kaisar….

 

“Tunggu, kalian berdua. Zest, kamu adalah ayah angkatnya, dan pangeran, kamu adalah calon suaminya! Kalian juga memiliki hubungan dengan hal ini!”

“Maafkan saya!”

“Saya setuju dengan anda.”

“Ku ku ku, kamu membuatnya marah, Zest…….”

“Sayang, kamulah alasan utama kenapa aku marah! Jangan tertawa! Tunjukkanlah sedikit penyesalan sebagai gantinya!”

 

Itulah yang terjadi, jadi aku pergi setelah mengalami hal yang berharga hari ini Aku dan sang Kaisar sama-sama berlutut dilantai dalam posisi Seiza.
Kepada wanita…. Atau tepatnya, kepada sang istri, bahkan sang Kaisar juga harus berlutut dan menjelaskannya dengan benar.

← PREV | Table of ContentsNEXT →


Jika kalian menemukan kesalahan pengetikan atau kesalahan penerjemahan jangan ragu untuk memberikan komentar di bawah postingan ini atau di FP Facebook

6 Comments Add yours

  1. yut4 says:

    Meski Kaum suami kuat2, kaum istri lebih superior ternyata,,,

    Like

  2. BlueSky says:

    Sepertinya di dunia ini wanita yang berkuasa…. :v

    Like

  3. Mage says:

    Sekuat”nya suami takluk juga kalau istri udah bersabda hahahhaha

    Like

  4. Oyuma Kazuka says:

    Suami takut istri … wkwkwkkw jadi inget sinetron di Trans TV dulu ..

    Like

Leave a comment