Genjitsushugisha no Oukokukaizouki Arc 2 Chapter 8 B

Arc 2
Chapter 08 – Korbankan Pohon Tua untuk Menyelamatkan Pohon Muda B

Penerjemah : Zen Quarta
Editor : –
Sumber English : Yukkuri

~Randell, Carmine Duchy – Sore-Hari Kedua~

Dinding kota Randell, yang terletak ditengah-tengah Carmine Duchy, sedang diselimuti oleh suasana santai. Meskipun Angkatan Darat Kerajaan dan Royal Army tengah bertarung sampai saat ini, pertarungan sepenuhnya terjadi di benteng yang dibangun oleh Royal Army tepat didepan Randell, jadi bahkan tidak ada satupun anak panah yang terbang kearah dinding yang menutupi Randell.

“Sangat membosankan….” (Prajurit A)

Seorang prajurit yang ditugaskan untuk mempertahankan dinding mengeluh. Merasa kalau keluhan itu adalah sebuah kesalahan, salah satu temannya mengerutkan keningnya.

“Hei, hei, kita saat ini sedang berada ditengah pertarungan melawan Royal Army, kau tau?” (Prajurit B)

“Meski kau berkata demikian…. Pertarungan hanya terjadi disekitar benteng itu, kan? Lalu, apa gunanya menjaga tempat ini?” (Prajurit A)

Lalu temannya yang lain mulai tertawa “Hahahaha”

“Bukankah itu bagus, memiliki saat yang membosankan seperti ini? Apakah kau benar-benar ingin bertarung melawan Royal Army di garis depan?” (Prajurit B)

“A-Aku tidak pernah berkata aku menginginkan hal itu.” (Prajurit A)

“Orang-orang yang ada di garis depan mungkin ingin bertugas ditempat ini. Pada saat kita bangkit melawan Royal Army, kita dicap sebagai pemberontak dan tentara pemberontak. Selain itu, aku mendengar bahwa Glaive Magna-dono yang memisahkan diri dari Angkatan Darat juga bergabung dengan Royal Army. Menyedihkan karena kita harus bertarung dengan seseorang yang makan di piring yang sama.” (Prajurit B)

“Kau benar. Ada juga gosip tentang pergerakan Amidonia. Apa yang Raja dan Duke Carmine pikirkan?” (Prajurit C)

Sekarang ada prajurit lain yang mengeluh.

“Jika kau berpikir seperti itu, maka menjaga dinding ini adalah pekerjaan terbaik dari yang terbaik, kan?” (Prajurit B)

“….. Mungkin itu benar.” (Prajurit A)

Tepat setelah prajurit terakhir mengatakan persetujuannya.

“Hei, lihat langit sebelah timur! Ada sesuatu yang datang!” (Prajurit D)

Seseorang berteriak, jadi semua orang mulai melihat ke langit sebelah utara. Jika mereka memicingkan mata mereka, mereka dapat melihat bayangan seperti segerombolan nyamuk di langit yang cerah. Jumlahnya terlalu besar untuk sekawanan burung karena jumlahnya tidak kurang dari seribu. Ketika kawanan itu mendekat, dapat diketahui bahwa itu adalah Wyvern Knight milik Angkatan Udara. Perasaan lega dirasakan oleh para prajurit Angkatan Darat.

“…… Syukurlah. Duke Castor Vargas adalah seorang sekutu.” (Prajurit A)

“Bala bantuan dari Angkatan Udara telah tiba!” (Prajurit B)

“Dengan ini, pertempuran akan segera selesai. Benteng itu akan dengan mudah dibombardir oleh Angkatan Udara.” (Prajurit C)

Semua orang mengangguk dengan ekspresi yang menunjukan persetujuan.
Ya, sudah pasti akhir dari peperangan ini sudah dekat. Namun, akhir yang terjadi adalah sesuatu yang tidak dapat diduga oleh para prajurit. Angkatan Udara “melewati” benteng yang dibangun oleh Royal Army didepan Randell dan saat mereka memisahkan diri, mereka mulai menjatuhkan tong yang berisi bubuk mesiu keatas senjata balistik anti-udara yang terpasang di dinding Randell.

***

Tolman, yang memimpin pasukan Wyvern Knight, melayang diatas langit Randell, menatap ledakan yang terdengar dibawahnya, api muncul dimana-mana, dan asap hitam membumbung tinggi ke langit. Lebih dari setengah target pengeboman, senjata balistik anti-udara yang terpasang disepanjang dinding, telah menghilang tanpa bekas.

Tong mesiu yang digunakan oleh Angkatan Udara, adalah sebuah senjata yang memiliki struktur yang mirip dengan bola tembikar yang digunakan oleh bajak laut di era Sengoku yang digunakan untuk menenggelamkan kapal musuh (agar lebih mudah, bayangkan saja bola kembang api*). Waktu ledakan disesuaikan dengan sumbu panjang yang telah direndam didalam minyak, dan setelah dinyalakan, itu akan dijatuhkan dan meledak setelah jangka waktu yang ditentukan berlalu. Itu bukanlah sesuatu seperti bom yang meledak saat menyentuh tanah, tetapi jika Angkatan Udara menghitung ketinggian ketika menjatuhkan benda itu, maka akan didapatkan efek yang hampir sama. (Terlebih lagi, bahkan jika itu gagal, bubuk mesiu yang tersebar saat tong itu menghantam tanah dapat terbakar jika ada percikan api yang mengenainya, dan jangkauan kerusakan akan meluas).
*TN: http://yukkuri-literature-service.blogspot.co.id/2016/06/Genou02-08.html#_edn3

(Hanya saja berapa banyak prajurit Angkatan Darat yang tewas dalam pemboman udara saat ini….) (Tolman)

Tolman menggigit bibirnya melihat keadaan saat ini dimana dia tidak punya pilihan lain selain meledakkan orang yang menjadi sekutunya sampai kemarin.

“Jangan tunjukan belas kasihan. Ini juga untuk kepentingan Duke Vargas dan Tuan Putri.” (Tolman)

Tolman kemudian memberi perintah kepada pasukan Wyvern Knight untuk memperbaiki suasana hati mereka.

“Senjata balistik anti-udara telah dihancurkan! Setelah ini, kita akan membombardir Istana Pusat Randell! Jangan pernah menjatuhkan tong di daerah pemukiman! Kita mempertaruhkan kebanggan Angkatan Udara, jadi jangan menimbulkan korban jiwa yang tidak perlu!” (Tolman)

“““Oooooooooh!””” (Wyvern Knight)

Pasukan Angkatan Udara berteriak setelah mendengar dorongan yang berisi kesedihan milik Tolman. Dan kemudian, formasi Wyvern Knight mulai bergerak untuk membombardir Istana milik Georg Carmine yang terletak di tengah kota Randell.

***

~ Pada hari yang sama – Sisi Souma ~

Ini terjadi pada saat Wyvern Knight melakukan bombardir di Randell.

Gondola naga terbang milik Royal Army, dimana Liecia, Aisha dan Aku, ditambah Carla sebagai tahanan perang, sedang naiki, tiba di benteng dimana unit milik Ludwin ditempatkan. Sebenarnya, mendarat di benteng yang sedang berada dalam status pengepungan adalah sesuatu yang berbahaya, namun, ketika Angkatan Udara mulai membombardir Randell, musuh mundur dalam keterkejutan. Karena itu, kami dapat masuk kedalam benteng dengan aman.

Ludwin, Hulbert dan Kaede-chan menemui kami. Aku bersyukur karena meskipun mereka bertiga terlihat kelelahan, tidak ada satupun yang terluka. Karena mereka telah mempertahankan benteng ini selama satu setengah hari, sesuatu yang tidak terduga mungkin saja bisa terjadi. Lalu, aku saling memukulkan tinju dengan Hulbert.

“Sesuai janji, aku telah membawa Angkatan Udara.” (Souma)

“Sesuai janji, aku telah mengatasi serangan Angkatan Darat.” (Hulbert)

Kami saling membualkan hal yang kami capai.

“Itu hanya satu setengah hari, kan? Aku akan kesulitan jika kau bahkan tidak mampu melakukan hal ini?” (Souma)

“Bodoh. Musuh bahkan mengeluarkan meriam, kau tahu? Jika para dark elf tidak datang sebagai bala bantuan, maka akan ada kerusakan yang cukup berat.” (Hulbert)

“Begitukah…. Lalu aku akan memberikan hadiah yang besar kepada mereka setelah perang usai. Bagaimanapun, bagus karena semua orang selamat.” (Souma)

“Raja juga, karena kau lemah, jangan memaksakan dirimu.” (Hulbert)

“Hahaha.” (Souma)

“Hahaha.” (Hulbert)

Aku dan Hulbert sama-sama mengeluarkan tawa berani. Kelompok perempuan melihat kami dengan ekspresi kagum.

“Apa yang mereka lakukan? Mereka berdua, benar-benar…..” (Liecia)

“Mungkin ini yang mereka sebut sebagai persahabatan antar pria?” (Aisha)

“Hal hanya terbakar api kompetisi dengan Yang Mulia. Dia hanya ingin membual kepadanya.” (Kaede)

“…….” (Carla)

Kelompok perempuan mengatakan apa yang mereka inginkan, tapi hanya Carla yang tidak berekspresi. Kemudian dengan suasana ini, Ludwin berlutut didepanku dan melapor.

“Yang Mulia, Saya telah melakukan tugas untuk melindungi benteng ini.” (Ludwin)

“Kerja bagus. Dedikasi semua orang pasti akan dibayar setelah perang selesai.” (Souma)

Dia melapor dengan bahasa formal, jadi aku juga membalasnya dengan bahasa formal. Kemudian Hulbert dan yang lainnya menyeringai saat melihatku yang tiba-tiba memasang aura penuh martabat, tapi abaikan, abaikan. Bagaimanapun, waktu sangat berharga.

“Ludwin, kumpulkan para prajurit dan lakukan persiapan keberangkatan secepatnya.” (Souma)

“Baik, Yang Mulia! Lalu, apakah kita akan menyerang Randell?” (Ludwin)

“Tidak……. Pertempuran ditempat ini telah selesai.” (Souma)

“?Apa, itu arti-……” (Ludwin)

“Lapor!” (Prajurit)

Sesaat kemudian, seorang prajurit Royal Army datang sambil berlari. Kejadian yang tiba-tiba itu membuat Aisha dan Ludwin menarik pedang mereka, tapi prajurit itu jatuh bersujud dan kemudian mengangkat kepalanya.

“Istana Randell telah mengibarkan bendera putih! Pa-pasukan kita telah menjadi sisi yang menang!” (Prajurit)

***

Sesaat sebelumnya, Istana Georg Carmine 【 Istana Randell 】, sedang berada dalam keributan besar karena mereka menerima serangan tiba-tiba dari Angkatan Udara. Apakah Duke Castor Vargas mengkhianati mereka? Apakah Raja dan Duke Vargas telah melakukan perjanjian dibelakang layar? Apakah ini skema dari Duches Walter sang Femme Fatale*? Meraka telah mengutarakan berbagai dugaan, tetapi tidak ada satupun yang menebaknya dengan benar bahwa skema pintar milik Souma telah mengalahkan Angkatan Udara di hari pertama.
*TN: wanita misterius dan menggiurkan yang mempunyai pesona untuk menjerat orang yang dicintainya dalam ikatan hasrat yang sangat kuat, yang sering kali menjadikan mereka itu wanita yang curiga’an, berbahaya, dan sering pada situasi yang mematikan. Kemampuan mereka dalam memikat dan menghipnotis korbannya pada cerita lampau sering dihubungkan dengan hal gaib, sehingga, hampir sebagian besar femme fatale pada zaman sekarang masih dideskripsikan sebagai superwoman yang setingkat dengan penyihir, vampire cewek, monster cewek, ataupun iblis. (From Yahoo! Answer xD )

Orang-orang yang panik didalam Randell khususnya adalah pasukan pribadi yang kelelahan setelah menyerang benteng kemarin, dan bangsawan korup yang berlindung di Randell, yang telah dibuang dari garis depan hingga saat ini. Tak lama setelah mereka menyadari bahwa Istana Randell sedang bergetar karena pengeboman yang dilakukan oleh Angkatan Udara, terlepas dari situasi saat ini, mereka segera menyerbu kantor Georg Carmine.

“Duke Carmine!? Kenapa anda begitu santai disaat seperti ini!” (Bangsawan)

“Angkatan Udara telah mengkhianati kita! Cepat lakukan langah penanggulangan!” (Bangsawan)

“Perintah Anda! Apa yang harus kami lakukan!?” (Bangsawan)

Para bangsawan meneriakan apa yang dapat dikatakan sebagai bahasa yang cukup kasar kepada Georg dan membuat beastman berwajah serigala Beowulf, yang baru saja datang untuk melaporkan pengeboman, mengangkat alisnya dalam kemarahan. Dia ingin menarik pedang yang ada dipinggangnya untuk memotong orang-orang tak tahu sopan santun itu, tetapi….

“Beowulf.” (Georg)

“…..Baik.” (Beowulf)

Mendengar namanya dipanggil oleh Georg, Beowulf membenarkan posisi duduknya. Georg kemudian bertanya dengan nada tenang.

“Katakan kepadaku laporan tentang kerusakan yang terjadi karena pengeboman udara saat ini?” (Georg)

“Baik. Untuk pengeboman yang terjadi di istana, atap dan bagian-bagian menara sebagaian besar telah diledakkan, beruntungnya jumlah korban tidak terlalu banyak…. Namun, senjatan balistik anti-udara yang terpasang di dinding benteng telah benar-benar musnah selama serangan kejutan ini. Saya mendapat laporan bahwa jumlah korban diantara para prajurit yang mempertahankan dinding itu tidak sedikit.” (Beowulf)

“Begitu……” (Georg)

Ekspresi wajah Georg tidak berubah setelah menerima laporan dari Beowulf, sementara bangsawan yang mendengar hal itu menjadi pucat pasi. Musnahnya senjata balistik anti-udara berarti mereka telah kehilangan cara untuk melawan Wyvern Knight. Jadi saat ini, Angkatan Darat tidak memiliki cara apapun untuk menghentikan pengeboman yang dilakukan Angkatan Udara. Dengan kata lain, bahkan jika mereka berlindung di Istana ini, mereka akan dibantai secara sepihak oleh pengeboman ini.

Georg mengusap janggut yang menyatu dengan surainya.

“Dengan kata lain, orang yang ada didalam istana, seperti kita, telah menjadi sandera.” (Georg)

“Ya. Itu benar.” (Beowulf)

Mendengar tanggapan Beowulf, Georg mulai berbicara sambil menaikan sudut mulutnya.

“Maka dalam peperangan ini, kita telah kalah.” (Georg)

Georg dengan santai membuat pernyataan tentang menerima kekalahan, jadi untuk beberapa saat, para bangsawan korup tidak bisa mengatakan apa-apa. Kalah. Ketika mereka menyadari apa maksud dari hal itu, wajah mereka berubah warna menjadi merah dan biru, sambil menekan Georg.

“Apa yang kau katakan, Duke Carmine! Kita masih belum kalah saat ini!” (Bangsawan)

“Itu benar! Sebagaian besar Angkatan Darat tidak terluka! Kita dapat memanggil sebanyak yang kita inginkan!” (Bangsawan)

“Jika tidak ada cara lain untuk memberikan serangan balasan kepada Angkatan Udara, maka kita dapat mundur ke kota yang lain! Lalu kita akan merencanakan pembalasan kita dan menyerang Raja dan Royal Army!” (Bangsawan)

“….. Jadi kau bilang, meninggalkan Randell?” (Georg)

Georg terheran-heran oleh bangsawan yang menganjurkan untuk melawan sampai akhir.

“Pemimpin macam apa yang meninggalkan warganya? Jika pemimpin melarikan diri dan meninggalkan warganya, dia tidak akan disambut oleh warga di kota lain.” (Georg)

“Apa yang kau katakan? Warga akan mematuhi sisi yang menang! Bahkan jika kita menyebabkan ketidaksenangan kepada mereka untuk sementara, kita dapat membuat mereka melakukan apa yang kita inginkan!” (Bangsawan)

“Itu benar! Bahkan jika itu hanyalah omong kosong, kita dapat bertahan! Pertama kita bertahan, kemudian kita dapat memikirkan masalah itu nanti!” (Bangsawan)

Mendengar para bangsawan yang hanya memikirkan keselamatan mereka sendiri, Georg mendesah.

“…. Pada akhirnya, kalian adalah makhluk-makhluk yang benar-benar lucu. Sekarang aku berpikir tentang hal itu, bagaimanapun kalian adalah orang semacam itu. Sungguh….. Meskipun kita tidak melakukan pertempuran dengan musuh-musuh asing hanya untuk sesaat, itu telah melahirkan banyak akar busuk. Seperti yang diduga, tunas yang muda harus tumbuh, pohon yang busuk harus diberantas.” (Georg)

“Duke Carmine? Apa yang kau bicarakan….” (Bangsawan)

Mengabaikan para bangsawan yang kebingungan melihat perubahan aura disekitarnya, Georg menatap Beowulf.

“Beowulf, lakukan sesuai dengan yang kita rencanakan.” (Georg)

“!…. Sesuai permintaan Anda…” (Beowulf)

Beowulf mengangkat tangan kanannya dan tiba-tiba para prajurit dengan pedang terhunus menyerbu kedalam ruangan dan mengelilingi para bangsawan. Dengan dua puluh, tidak, tiga puluh pedang yang diarahkan kepada mereka, para bangsawan, yang tidak berani membuat satu pergerakanpun, akhirnya memahami apa yang Georg rencanakan. Para prajurit melucuti senjata yang para bangsawan itu bawa dan membuat mereka mengenakan 【 Kalung Perbudakan 】.

“Ini, apa artinya ini Duke Carmine!” (Bangsawan)

“Mungkinkah! Duke Carmine! Kau berencana untuk menawarkan leher kami kepada Raja Souma dan memohon keselamatanmu!?” (Bangsawan)

“Ti-Tidak adil!” (Bangsawan)

“Kau bajingan! Kau menjijikan, Georg Carmine!” (Bangsawan)

Bahkan pada situasi seperti saat ini, para bangsawan masih mengatakan kalimat itu, yang membuat Georg sekali lagi mendesah kecewa.

“Aku kecewa karena harus bergabung dengan pasukanmu…. Bawa mereka pergi.” (Georg)

Para prajurit membawa bangsawan yang telah dikendalikan itu keluar ruangan. Karena ada orang-orang yang masih menolak, 【 Kalung Perbudakan 】 yang mereka kenakan memiliki tuan yang telah diatur kepada Beowulf, jadi kalung itu tidak akan mencekik leher mereka dan membuat mereka kehilangan kesadaran. Bahkan ketika mereka tidak bisa dilihat lagi, cacian kasar mereka kepada Georg masih dapat terdengar dari koridor. Setelah mereka tidak terdengar lagi, akhirnya Georg merasa bahwa sebuah beban berat telah diangkat dari bahunya.

Dia mangambil nafas, dan bertanya kepada Beowulf.

“Bagaimana dengan pasukan pribadi dan tentara bayaran Zem?” (Georg)

“Ya. Mereka seharusnya telah ditahan oleh pasukan kita saat ini.” (Beowulf)

Mendengar jawaban Beowulf, Georg mengangguk dengan puas. Kemudian dia menghapus ekspresi muram yang dia miliki sampai sekarang dan tersenyum lembut.

“Aku telah berhasil. Dengan ini, aku tidak akan menyesali apapun.” (Georg)

“……..” (Beowulf)

Berbeda dengan Georg yang sedang gembira, Beowulf memasang sebuah ekspresi sedih. Dia mungkin tertekan oleh apa yang harus dia lakukan setelah ini. Georg juga terlihat mengerti apa yang Beowulf rasakan, jadi dia memberikan perintah selembut mungkin.

“Lalu, Beowulf. Aku mempercayakan bagianku kepadamu.” (Georg)

“……. Baik!” (Beowulf)

Dia menunjukan sedikit keragu-raguan, tapi Beowulf memasangkan 【 Kalung Perbudakan 】 pada Georg. Meskipun mengenakan kalung yang memaksa ketaatan mutlak kepada masternya dibawah ancaman kematian, Georg memiliki sebuah ekspresi damai, seolah-olah dia mengenakan sebuah bowtie mewah yang dipakaikan oleh istrinya ketika mereka melakukan resepsi pernikahan. Setelah 【 Kalung Perbudakan 】 itu selesai ditempatkan di lehernya, Georg memberikan perintah terakhirnya sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Darat.

“Kirim utusan untuk menyerah kepada Royal Army dan tempatkan dirimu dibawah perintah Yang Mulia. Tidak termasuk pasukan pribadi yang dimiliki oleh bangsawan korup, para prajurit yang mematuhi perintahku. Aku akan menanggung semua hukuman mereka. Setelah itu…. Aku mempercayakan sisanya kepada Glaive. Laksanakan itu!” (Georg)

“….. Baik! Semua sekaligus!” (Beowulf)

Setelah memberi hormat, Beowulf keluar dari ruangan itu. Georg melihatnya pergi, dan kemudian mengeluarkan sesuatu dari bawah laci mejanya. Didalamnya terdapat sebuah wine yang dibuat pada tahun yang sama dengan kelahiran Liecia. Itu adalah sesuatu yang diberikan oleh Albert kepada Georg ketika Liecia lahir, dengan sebuah permintaan, 【 Tolong selalu lindungi putriku 】. Setelah Putri Liecia lulus dari Akademi Militer dan ditempatkan di posisi yang dekat dengannya, beberapa kali dia menyatakan bahwa 【 Aku ingin mengakhiri hidupku dengan meminum wine ini saat hari pernikahan Tuan Putri 】.

(Pernikahan….. ya? Aku hanya menyesal karena tidak dapat melihat Tuan Putri menjadi pengantin, tetapi ketika aku berpikir bahwa aku dapat mengirimkan hadiah pernikahan yang lebih bagus dari apapun, ini tidak terasa begitu buruk. Wine ini… aku akan meminta seseorang untuk mengirimkannya kepada Raja Muda. Mantan musuh yang telah merebut Tuan Putri, mungkin aku sedikit membencinya.) (Georg)

Sambil tertawa mengejek pada dirinya sendiri, dia membayangkan dirinya berdiri dalam barisan di hari pernikahan antara Souma dan Liecia.

(Apakah Raja itu akan masuk ke Istana ini?…… Aku ingin menemuinya secara pribadi dan berbicara dengannya sekali saja.) (Georg)

Georg mungkin mengharapkan hal itu, tetapi kemudian seseorang menyampaikan pesan bahwa, “Raja tidak akan memasuki Randell, dia telah memimpin Royal Army menuju ‘barat’”. Selain itu ada perintah tambahan, “Tepat setelah Angkatan Darat selesai diorganisir ulang dibawah Glaive dan Beowulf, segera susul Royal Army”. Mendengar laporan itu, didalam pikiran Georg muncul sebuah perkataan:

Maka aku akan melangkahi pohon tua itu. 】

Dia mengingat wajah Souma ketika dia mengucapkan kalimat itu selama waktu itu.

“Gahaha! Begitu, begitu, jadi begitu! Jadi Raja mengincar raja dari ikan yang lebih besar!” (Georg)

Pada saat itu ketika Georg memahami semuanya, dia tertawa dengan keras.

“Itu benar! Aku hanyalah batu pijakan! Bagus sekali, Raja Muda! Ini adalah giliran dari generasi yang baru! Masa-ku telah usai! Sekarang, Raja, Tuan Putri! Langkahi pohon tua ini dan maju kedepan sambil berpegangan tangan! Biarkan para pemuda membuka kuncupnya dan membawa kemulian bagi Elfrieden!” (Georg)

Dia telah mencapai akhir masa-nya, tetapi Georg merasa benar-benar diberkati dari lubuk hatinya.

← PREV | Table of ContentsNEXT →

17 Comments Add yours

  1. Zal says:

    Nice

    Like

  2. Yuuno says:

    George: akhirnya aku bisa bersantai
    Souma: tidak semudah itu George

    Like

  3. Ahmad Reza Hilmi P (Reza) says:

    Gilasih keren bet

    Like

  4. namikazegutama says:

    terimakasih kerja kerasnya

    Like

  5. Kadek putra says:

    Lanjut trs min. Salam dr pendatang baru min.

    Like

  6. Manusia says:

    Uwoh… Seru..! 😀

    Like

  7. Tracelley says:

    faaaaaak…… yg ada ane malah terharu dng si Georg nih

    Like

  8. Efya Kuhaku says:

    Sialan, diluar perkiraan.
    Georg bener-bener keren 🙂

    Like

  9. Namaku siapa? says:

    makasih untuk chapter ini min 🙂
    di tunggu kelanjutannya~

    Like

  10. Billy,Biljun says:

    Marathon dari kemaren! Mantap udah selesai lagi! Ga nyadar udah sampe sini lagi!!
    Ini WN gila rame!!!

    Like

  11. eko says:

    Asik lanjut dah

    Like

  12. erosaru says:

    owwh pantes, waktu souma diwawancara tentang perang 5 hari, ternyata ada satu lgi yg merencanakannya…

    Like

  13. Goemoon says:

    Chapter yg menyentuh…
    Ditunggu lanjutannya tahun depan min…

    Like

  14. fajar says:

    Lanjut zen,,,
    Menurut gue Ini chapter paling bagus yang gue baca sampe sekarang.

    Like

Leave a comment