Genjitsushugisha no Oukokukaizouki Arc 1 Chapter 5 (A)

Arc 1 – Memperkaya Negara
Chapter 05 – Rome was Born on the Sound of Hammers (A)

Penerjemah : Zen Quarta
Editor : –
Sumber English : Larvyde

Di dalam Ruang Pertemuan Kerajaan, di Kastil Parnam.
Sekerumunan orang saat ini sedang berlutut disini di tempat yang digunakan untuk pemanggilan pahlawan dan upacara penghargaan bakat. Mereka adalah para menteri yang mengurusi keuangan negara ini. Mereka semua tampak kelelahan. Pipi cekung, lingkaran hitam dimata mereka, dan senyum lemah, beberapa dari mereka bahkan terlihat seperti akan pingsan kapan saja. Namun terlepas dari semua itu, mata mereka semua bersinar, itu adalah mata dari para prajurit yang telah selamat dari sebuah pembantaian.

Mereka selamat dari masa-masa yang penuh siksaan. Ketika pemegang takhta berganti dan reformasi dari keadaan keuangan yang berada diambang kebangkrutan dimulai, mereka menjadi pekerja kasar untuk Raja Baru. Para menteri yang menyalahgunakan posisi untuk mengisi kantong mereka sendiri telah dipecat, hanya menyisakan orang-orang yang jujur, jadi mereka bekerja dengan panik, bahkan sampai lupa tidur. Beberapa dari mereka membandingkan angka di dalam dokumen setiap hari, sebagian menghabiskan sepanjang hari duduk diatas kuda, datang ke setiap dan semua tempat untuk memastikan anggaran digunakan dengan benar.

Mereka hanya kembali kerumah untuk tidur, bukan, mereka menghabiskan hari-hari mereka tanpa pulang kerumah, dan hanya tidur di kamar tidur Kastil, dan saat mereka terbangun mereka akan segera menangani pekerjaan mereka. Diantara mereka ada yang memiliki keluarga. Ada yang memiliki anak. Ada yang baru saja menikah. Waktu yang harusnya mereka habiskan bersama keluarga… mereka mengorbankan itu semua dan terus bekerja. Mereka berpaling dari istri-istri mereka, yang tidak puas karena mereka lebih mementingkan pekerjaan. Mereka berpaling dari wajah anak-anak mereka, yang kesepian karena tidak dapat bermain dengan mereka. Mereka berpaling dari istri baru mereka, yang benar-benar mengkhawatirkan mereka. Itu adalah saat, dimana mereka mengatakan bahwa mereka sedang semangat bekerja.

Semata-mata untuk menyelamatkan negara ini dari kebangkrutan.
Semata-mata untuk melindungi orang tercinta yang tinggal di negara ini.

Saat ini, aku duduk di singgasana, menatap mereka semua. Warna wajahku mungkin tidak terlalu berbeda dengan mereka. Tidak seperti mereka, pemikiranku yang sedang tidak digunakan dapat secara bergantian beristirahat tapi meski begitu, karena beban kerja yang kutanggung lima kali lebih besar, aku merasa jiwaku kelelahan, belum lagi tubuhku. Aku sebenarnya belum pernah beristirahat dengan benar sejak kencan di Ibukota.

“Semuanya, kalian semua memiliki penampilan bagus diwajah kalian.” (Souma)

Saat aku berdiri, aku dengan tenang menyambut mereka semua. Aku kemudian melangkah turun kearah mereka dan meletakkan tanganku di bahu seorang pria yang tampak kurus.

“Ekspresi yang bagus, seperti ghoul dengan mata cekung.” (Souma)

【 ………. 】

“Aku tahu bawa kalian semua telah mengurangi jam tidur kalian, bahwa kalian telah bertarung dengan angka setiap hari, bahwa kalian telah meninggalkan orang yang kalian cintai dan datang ke kastil beberapa hari terakhir. Kalian adalah orang-orang yang pantas dijadikan harta karun negara ini! Berbanggalah! Untuk setiap bagian dari jiwa yang kalian korbankan, banyak orang-orang di negara kita yang terselamatkan!” (Souma)

【 UOOOOOOOOOHHHH!!!!! 】

Orang-orang kurus dan pucat yang terlihat seperti hikikomori itu, mengeluarkan teriakan perang seperti barbar dan berdiri sekaligus. Mereka mengangkat tinju mereka dan berteriak 【 Raja Souma! Raja Souma! 】. Aku menunggu semangat mereka sedikit mereda dan kembali berbicara.

“Kita dapat mengamankan keadaan keuangan berkat kerja keras kalian. Sekarang proyek 【 Veneti Nova 】 dapat benar-benar dimulai. Penyelesaian masalah pangan secara menyeluruh adalah tujuan dari proyek itu. Itu karena kalian menjalankan tugas kalian, memulihkan keadaan ekonomi yang sedang memburuk, dan meningkatkan keadaan keuangan! Atas nama seluruh rakyat, izinkan aku untuk mengucapkan rasa terimakasih!” (Souma)

【 Raja Souma! 】 【 Raja Souma! 】

“Kalian semua telah menyelesaikan tugas tanpa pamrih untuk negara ini! Ini bukanlah pekerjaan yang akan tercatat dalam sejarah. Meski begitu, kalian semua telah menyelamatkan lebih banyak nyawa dibandingan dengan pahlawan yang berada dimedan perang. Untuk itu, Aku, Souma Kazuya, akan mengingat kalian semua seumur hidupku! Itu adalah kalian yang merupakan pahlawan tanpa nama!” (Souma)

【 Kejayaan untuk Raja Souma! 】

【 Kejayaan untuk Raja Souma dan untuk Elfrieden! 】

“Kalian semua melakukan pekerjaan kalian dengan baik, dan kalian harus diberi penghargaan. Aku akan memberikan liburan selama lima hari dimulai dari besok! Kembalilah kepada keluarga kalian, istirahatkan tubuh kalian dan pulihkan kekuatan kalian!” (Souma)

【 UUOOOOOOOOOOOOOOOOOOHHHHH!!!! 】

Itu adalah sorakan paling keras yang terdengar hari ini. Aku tahu perasaan mereka. Mereka semua membutuhkan istirahat. Maaf karena telah melakukan bisnis gelap*.

*TN: Kerja Paksa

“Aku biasanya akan memberi kalian bonus, tapi menggunkan uang yang dengan susah payah kalian dapatkan akan terlihat seperti menempatkan gerobak di depan kuda*. Aku sangat minta maaf.” (Souma)

*TN: Artinya kurang lebih adalah hal yang sia-sia.

【 ……… 】

“Sebagai gantinya, aku telah berdiskusi dengan perdana menteri dan akan mengijinkan kalian untuk mengambil masing-masing satu botol wine terbaik dari gudang wine istana! Besulanglah, atau jual itu untuk mendapatkan uang! Lakukan apa yang kalian suka!” (Souma)

【 UUOOOOOOOHHHH! Raja Souma! Raja Souma! 】

Aku tersenyum puas melihat para menteri meledak dalam kegembiraan. Namun, hanya Liecia yang sedang menyaksikan hal itu disampingku yang….

【 ……. 】

…. Terlihat ketakutan oleh pemandangan itu.

***

“Souma… kau pasti lelah.” (Liecia)

“Aku tidak bisa menyangkal hal itu.” (Souma)

Setelah kembali ke kantor pemerintahan, Liecia mengatakan hal itu dengan serius padaku. Ya, yah… ketegangan ini benar-benar sesuatu. Memikirkan hal itu kembali, aku hanya mendapati keadaan ini karena beberapa keberuntungan.

“Aku telah bekerja sampai subuh. Aku terasa seperti akan berubah menjadi abu karena kurang tidur.” (Souma)

Aku menjawab, dan berbaring seperti biasa ditempat tidur eksklusif yang diletakkan diujung kantor pemerintahan. Hakuya tetap berkata “Tidak perlu terlalu mewah, tapi tolong buatlah ruangan anda sendiri. Aneh bagi perwakilan suatu negara untuk tidur di kantor pemerintahan.” Sampai mukanya membiru, tapi aku tidak ingin kehilangan kenyaman untuk dapat langsung bekerja setelah bangun tidur, jadi aku mengabaikannya. Aku mungkin akan tetap tidur disini sampai situasi politik sedikit mereda.

Liecia duduk di tempat tidur disebelahku yang sedang berbaring. Sepasang pantat indah tiba-tiba muncul didepan mataku, jadi aku berbalik secara spontan. Liecai mengenakan seragam 【 Rose of Versailes 】 ( dengan sebuah celana nyaman dibagian bawahnya), jadi garis pinggang terlihat jelas. Yang mengingatkanku, meskipun seorang ‘Puteri’ aku tidak ingat pernah melihatnya mengenakan sebuah gaun. Fakta bahwa karena aku menerima mahkota, Dia tidak bisa mendapatkan mahkota itu dan statusnya menjadi mengambang mungkin ada hubungannya dengan hal itu.

“Kau membuat kesadaranmu bergantian beristirahat, kan?” (Liecia)

“Eh, ah… kurasa begitu. Tapi aku baru saja mampu mendapatkan sedikit dana tambahan untuk proyek besar itu, jadi aku membuat kesadaranku bekerja dengan kekuatan penuh.” (Souma)

Saat aku mengatakan sebanyak itu, Liecia menghela nafas.

“Aku tahu kau bekerja keras, tapi tolong jangan membuatku khawatir.” (Liecia)

“Kau mengkhawatirkanku?” (Souma)

“Tentu saja. Tidak ada yang bisa menggantikanmu.” (Liecia)

“Jika seperti itu…. Kau hanya tinggal memanggil orang lain sebagai pahlawan, kan?” (Souma)

“Kau bodoh! Jangan mengatakan apa-apa lagi atau kau akan mendapatkan sebuah tamparan.” (Liecia)

Aku menoleh tiba-tiba untuk menatap Liecia. Saat aku mendongak aku melihat Liecia yang benar-benar marah.

“Jika kami memanggil pahlawan yang lain, orang itu tidak akan Souma. Aku meinginkan Souma.” (Liecia)

“Ba, baik….” (Souma)

“Ingat ini, Aku ingin Souma menjadi Raja. Aku tidak menginginkan Raja yang lain. Jika Ayah mengatakan padamu untuk mengembalikan takhtanya, aku akan melawannya untukmu.” (Liecia)

Dia mengatakan sesuatu yang manakjubkan dengan sangat serius, jadi aku hanya bisa mengangguk. Aku entah bagaimana… melihat sekilas sifat Gusty Mother* dalam dirinya. Sepertinya dia akan menjadi pengantin yang baik. Meskipun, fakta bahwa aku adalah calon suaminya belum dapat kuterima sepenuhnya. Untuk saat ini, kelihatannya Liecia menyetujui reaksi-ku.

*TN: Acara TV diakhir tahun 60-an

“Jadi? Kau mengatakan sesuatu tentang dana… apa yang akan kau lakukan dengan hal itu?” (Liecia)

“Ah, Aku berpikir untuk membangun sebuah kota saat ini.” (Souma)

“Kota?” (Liecia)

Aku meminta Liecia mengambilkan sebuah peta negara ini dari meja kerjaku dan menunjuk pada satu wilayah dinagara ini yang menyerupai huruf く.

“Aku ingin membangun sebuah kota pesisir disini. Sementara itu, aku akan memulai dengan membangun jalan. Jika aku dapat menjaga rute transportsi dari kota pesisir ke setiap tempat lainnya, aku dapat mengendalikan transportasi darat dan laut sekaligus. Itu akan memperlancar peredaran barang. Sejujurnya, aku tidak mengerti kenapa kalian tidak menggunakan tempat sebagus ini. Jika keadaan sudah lebih damai aku ingin menempatkan ibukota disana.” (Souma)

“Jika keadaan damai?” (Liecia)

“Kota pelabuhan rentan terhadap pemboman, kan?” (Souma)

“Ah…” (Liecia)

Relokasi Ibukota harus menunggu keadaan menjadi lebih damai dari pada saat ini. Bagaimanapun, disebelah timur laut dari tempat itu terdapat salah satu dari Ketiga Duke, Kota Pelabuhan 【 Lagoon Town 】 diwilayah Laksamana Angkatan Laur Ecksel Walter. Saat ini itu adalah pelabuhan dagang terbesar dinegara ini, tapi secara bersamaan itu adalah sebuah pangkalan Angkatan Laut, dengan dermaga Kapal Perang. Itu adalah sebuah keseimbangan yang buruk, dengan pelabuhan dimana barang-barang dari seluruh dunia berkumpul, bercampur dengan pangkalan angkatan laut yang membutuhkan kerahasiaan. Perdagangan cenderung akan di hentikan setiap kali terjadi keadaan darurat.

Mempertimbangkann hal itu, membangun sebuah Kota Pelabuhan menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak.

“Kota Pesisir ini akan menjadi jantung negara ini, dan rute transportasinya akan menjadi vena-nya. Jika sirkulasi lancar, jika wilayah bagian utara kekurangan makanan, itu dapat diangkut dari wilayah selatan yang kelebihan makanan. Apakah kau tahu apa artinya?” (Souma)

“Umm… kau akan melakukan sebuah pembunuhan dengan membeli barang dimana harganya turun karena kelebihan pasokan dan menjualnya kembali dimana harga naik karena permintaan yang tinggi… kurasa?” (Liecia)

“Liecia, apakah kau, seorang pedagang?” (Souma)

“Aku salah?” (Liecia)

“Mengapa kau memeras orang yang ingin kita perkaya…” (Souma)

Yah jika ini adalah 【 Tai*** Risshiden* 】 atau jika kita sedang membicarakan perdagangan luar negeri dia akan benar.
Namun, karena kita berbicara tentang perdagangan dalam negeri, kita harus berpikir seperti sebuah negara bukan sebagai individu.

*TN: Taikou Risshiden

“Tentu saja, awalnya akan ada pedagang yang melakukan hal itu, tapi pada akhirnya kekurangan pangan akan menurun, keseimbangan antara pasokan dan permintaan akan membaik, dan harga yang mahal perlahan akan menurun. Dengan cara ini, harga barang diseluruh negeri akan terpengaruhi, yang artinya…” (Souma)

“Kau dapat membeli barang yang sebelumnya terlalu mahal untuk kau dapatkan?” (Liecia)

Aku mengangguk, puas dengan jawaban Liecia.

“Saat ini, barang yang memiliki permintaan tertinggi adalah bahan makanan. Ini adalah hal yang mendesak untuk mempertahankan rute distribusi dalam rangka untuk menjamin ketersediaan pasokan. Selain itu, lebih dari separuh perbatasan negara ini adalah laut. Kita memiliki hasil laut yang melimpah. Jika kita dapat membawanya kedarat, kita dapat memecahkan masalah pangan sekaligus.” (Souma)

“Saat ini Kita sudah dapat mengirim bahan yang telah diasinkan atau dikeringkan, bukan?” (Liecia)

“Baik, jadi kau ingin makan makanan yang diasinkan dan dikeringkan setiap hari? Aku tahu aku akan bosan dengan hal itu.” (Souma)

“Yah… begitu.” (Liecia)

Ikan yang dikeringkan dan lainnya memiliki rasa yang enak , tapi kupikir aku tidak mau memakannya sepanjang waktu. Karena itu diasinkan (dan karena garam memiliki fungsi sebagai anti bakteri) seseorang tidak dapat mengubah rasanya jika dia bosan dengan hal itu. Sejak awal, tidak ada banyak cara untuk mengawetkan ikan selain mengeringkannya. Itulah mengapa penting untuk membawa ‘ikan mentah’ kedarat secepat mungkin.

“Dan untuk itulah rute transportasi dibuat, kan.” (Liecia)

“Itu benar… baiklah kalau begitu.” (Souma)

Aku berguling di atas tempat tidur dan menutup mataku.

“Tidurlah sebentar. Mari kita pergi kewilayah pembangunan kota yang telah direncanakan setelah kau bangun. Ludwin sudah berangkat terlebih dahulu dan telah mulai bekerja,… kita harus pergi dan mengunjunginya….” (Souma)

“Baiklah. Selamat malam Souma.” (Liecia)

“Ya, selamat mal…!?” (Souma)

Aku merasakan sesuatu yang hangat dan lembut dipipiku. Saat aku membuka mataku dengan terkejut, aku hanya melihat punggung Liecia yang berlari keluar. Ah…. Ja, jadi itu adalah ciuman selamat malam…. Ku, kurasa. Aku rasa itu tidak aneh ditempat bergaya barat seperti ini. Hal itu tak bisa dihindari. Hatiku mulai gelisah karena aku tidak terlalu sering keluar dengan para gadis, harusnya ada batasan untu sebuah penyangkalan. Yah, aku akan baik-baik saja, itu normal, itu normal. Tidak ada yang spesial. Bahkan Liecia mungkin melakukannya dengan santai. Tidak memiliki arti khusus. Mungkin. Barangkali.

……….

Aku harus pergi tanpa mengatakan bahwa aku tidak bisa tidur pada akhirnya.

← PREV | Table of ContentsNEXT →

6 Comments Add yours

  1. Ahmad Reza Hilmi P (Reza) says:

    UwU

    Like

  2. Ang Joseph says:

    Umm… kau akan melakukan sebuah pembunuhan dengan membeli barang
    seharusnya Umm… dirimu akan membuat keuntungan besar/memonopoli dengan membeli barang

    Like

  3. Liana says:

    Hai salam kenal..
    Terjemahan novel ini saya rasa cukup bagus, makasih udah mau ambil project ini.
    Saya juga sempat berminat mau translate novel yang ini tapi gak jadi karena ternyata udah ada projectnya.
    Keep on updating ya..

    please visit back my blog if you have free time 🙂
    http://thestoriesblogger.blogspot.co.id/

    Like

    1. Zen Quarta says:

      Siap… Kunjungan balik sudah terlaksana 😀

      Like

Leave a comment